10 Film Kisah Nyata dengan Fakta Paling Tidak Akurat

Film "based on true story" atau bertemakan sejarah / kejadian di masa lalu seharusnya menggambarkan kejadian senyata-nyatanya dan sesuai kondisi di masa itu. Tetapi fakta membuktikan bahwa tidak semua film tersebut mampu menampilkan fakta sejarah yang sesuai dengan kejadian waktu itu. Malah, banyak film adaptasi kisah nyata dan sejarah ini justru menampilkan fakta yang sangat jauh dari yang seharusnya. Wajar jika film ini dikecam banyak orang, terutama para ahli sejarah.

Dan berikut ini adalah 10 film yang diadaptasi dari kisah nyata yang tidak menggunakan fakta yang akurat dan melenceng jauh dari kenyataan :

1. SHAKESPEARE IN LOVE (1998)
Film drama-komedi ini secara mengejutkan berhasil meraih Piala Oscar untuk kategori "Best Picture" di ajang penghargaan Academy Award 1998. Film yang diperani Joseph Fiennes dan Gwyneth Paltrow ini mengisahkan tentang William Shakespeare muda yang jatuh hati pada seorang gadis. Kisahnya cintanya ini menjadi inspirasi karya cerita klasik Romeo & Juliet yang legendaris.

Di balik kesuksesan film tersebut, banyak kritikus dan pengamat sejarah yang semua hal yang ditampilkan dalam film ini. Semuanya sangat tidak akurat dan tidak masuk akal : William Shakespeare minum bir menggunakan cangkir gelas dengan bentuk modern. Ratu Kerajaan dengan leluasa tampil di tempat publik, bahkan bertemu dengan rakyat jelata secara langsung.

Meski mengadaptasi kisah nyata kehidupan Pujangga Inggris William Shakespeare, namun film ini penuh dengan hal yang tidak sesuai dengan jamannya.



2. JFK (1991)
Film kontroversial karya Sutradara Oliver Stone ini mengngkat kisah nyata tentang penelusuran Pengacara New Orleans Jim Garrison (Kevin Costner) dalam menelusuri kasus pembunuhan yang terjadi pada Presiden John F. Kennedy. Meski film ini didasarkan pada fakta sejarah, ditambah literatur sejarah yang faktual (buku On The Trial of the Assassins karya Jim Garrison dan buku Crossfire : The Plot that Killed Kennedy karya Jim Mars), namun nyatanya film ini sarat dengan hal-hal tidak faktual yang cukup melenceng dari kenyataan.

Salah satu fakta vital yang sangat bertentangan dengan kenyataan adalah adegan David Ferrie (diperani Joe Pesci) - seorang pilot teman Lee Harvey Oswald yang dituduh membantu Oswald membunuh Presiden John F. Kennedy - yang mengakui kalau dirinya ikut terlibat dalam konspirasi pembunuhan Presiden. Faktanya, David Ferrie tidak pernah mengakui dirinya terlibat kasus tersebut. Bahkan hingga dirinya meninggal tanggal 22 Februari 1967, Ferrie tidak pernah mengakui dirinya terlibat konspirasi dan bersalah. Meski kemudian muncul foto-foto yang memperlihatkan kedekatan Ferrie dan Lee Harvey Oswald, namun foto tersebut tetap tidak bisa membuktikan keterlibatan Ferrie dalam pembunuhan Presiden tersebut.

Hal lain yang menjadi sorotan adalah pada adegan Perry Russo - salah seorang saksi penting dalam konspirasi pembunuhan Presiden JFK - di mana saksi ini memberikan kesaksiannya dengan begitu gamblang kepada Hakim. Faktanya, saksi ini berada dalam pengaruh obat bius saat memberikan kesaksian, sehingga Hakim tidak dapat menerima kesaksian yang diberikannya.

Yang paling fatal, buku The Case of Jim Garrison yang juga dipakai sebagai referensi ternyata di kemudian hari diketahui berisi informasi yang salah dan tidak benar.



3. A BEAUTIFUL MIND (2001)
Film arahan sutradara Ron Howard ini merupakan film biografi yang mengangkat kisah hidup John Nash (13 Juni 1928 - 23 Mei 2015), Profesor Matematika yang menciptakan dasar fundamental dari teori diferensiasi geometri dan perhitungan diferensiasi parsial. Atsa prestasinya, Nash memperoleh Penghargaan Novel Memorial Prize di bidang Sains Ekonomi di tahun 1994.

Film A Beutiful Mind merupakan film yang sangat indah sekaligus miris karena mengisahkan John Nash (diperani Russell Crowe) yang menderita Paranoid Schizophrenia dan merasa dirinya menjadi bagian dari konspirasi CIA dan Agen Soviet yang berusaha menghancurkan dunia.

Meski menjadi salah satu film box office di masa itu dan dipuji banyak kritikus, film ini justru menuai kritikan dari para sejarawan, terutama orang-orang yang mengenai baik siapa diri John Nash sebenarnya. Menurut mereka, semasa mudahnya John Nash justru dikenal melakukan banyak hubungan intim dengan para pria. Karena hubungan terlarang inilah, John Nash pernah mendapatkan teguran dari Dekan Kampus tempatnya bekerja, sehingga dia dipecat dari pekerjaannya tahn 1954.

Selain itu, John Nash pernah menghamili seorang wanita, namun menolak bertanggung jawab karena menganggap wanita tersebut berasal dari strata sosial rendah. Bahkan Nash tidak mengakui anak hasil hubungannya dengan wanita tersebut dan membiarkan mereka terlantar.

Dan meski di film menampilkan kisah cinta John Nash dan Alicia Nash (diperani Jennifer Connelly) begitu mesra dan mengharukan, namun faktanya tidak demikian. Nash memang menikahi Alicia Nash pada tahun 1957 tetapi hubungan mereka justru bertentangan dengan apa yang ditampilkan di film. John Nash sangat kasar pada Alicia Nash. Nahkan Nash pernah memukuli dan membanting Alicia saat acara piknik Kelas Matematia tempat Nash bekerja. Tindakan kasar Nash ini disaksikan oleh banyak orang, termasuk kolega John dan Alicia. Atas perlakuan kasarnya ini, Alicia memutuskan untuk bercerai dengan John tahun 1963.

Meski keduanya bercerai, namun mengingat kondisi kesehatan John Nash yang kala itu semakin kronis, ditambah ibu John Nash meninggal tahun 1968, Alicia merasa iba pada John yang sendirian dan tidak ada yang mengurusi. Akhirnya, dia memutuskan untuk merawat John. Keduanya pun menikah kembali pada tahun 2001, dan Alicia merawat John hingga akhir hayatnya.



4. U-571 (2000)
Film arahan sutradra Jonathan Mostow ini diperani Matthew McConaughey, Bill Paxton, Jon Bon Jovi, dan Tom Guiry. Film ini mengangkat kisah nyata tentang sekelompok pasukan tempur bawah laut asal Jerman yang ditugaskan untuk menyamar menjadi anggota kesatuan marinir Amerika Serikat khusus kapal selam. Film ini meraih kesuksesan finansial yang cukup baik waktu itu dan meraih Penghargaan Oscar untuk kategori Sound Editing.

Meski meraih kesuksesan, film ini ternyata dikritik banyak pihak karena keliru dalam menampilkan fakta sejarah dalam film itu. Film ini menggunakan setting tahun 1942 dan mengisahkan awak kapal selam U-571 (Amerika Serikat) menjadi tahanan kapal selam pertama yang tertangkap kapal selam Jerman. Faktanya, justru pelaut Inggris dari HMS Bulldog-lah yang merupakan awal pertama yang tertangkap oleh kapal selam Jerman (1941). Amerika Serikat sendiri baru ikut dalam Perang Dua II pada tahun 1942, setahun setelah perang berlangsung.

Masyarakat Inggris memprotes kekeliruan fakta sejarah ini. Bahkan Perdana Menteri Inggris Tony Blair menyebutkan film ini "menghina para pelaut yang sebenarnya".


5. APOCAPLYPTO (2006)
Film karya sutradara Mel Gibson ini terbilang unik karena merupakan film yang diadaptasi dari kisah hidup bangsa Maya. Untuk menampilkan keakuratan film dengan sejarah, maka Mel Gibson menggunakan bahasa Yucatec Maya sebagai bahasa percakapan dalam film tersebut.

Meski berusaha menampilkan budaya Suku Maya yang kompleks dan unik, namun banyak hal yang ditampilkan di film ini tidak sesuai dengan fakta sejarah.

Hal yang menjadi perdebatan adalah upacara pengorbanan manusia. Fakta yang penah ditemukan para sejarawan mengungkapkan kalau Suku Maya sangat jarang melakukan upacara pengorbanan manusia. Selain itu, Suku Maya juga digambarkan sebagai suku yang sangat sadis dan brutal. Fakta yang ditemukan para sejarawan tidak menunjukkan hal itu. Bahkan dibandingkan dengan suku lain, Suku Maya terbilang suku yang damai dan menghindari perang.

Film ini pun dikritisi karena diakhiri dengan adegan pertemuan bangsa Spanyol dengan Suku Maya. Masalahnya, pertemuan bangsa Spanyol dan Suku Maya ini tidak pernah terjadi karena Suku Maya telah punah 400 tahun sebelum bangsa Spanyol memasuki wilayah mereka yang terletak di Meksiko.



6. 10,000 BC (2008)
Film arahan sutradara Roland Emmerich ini diperani Steven Strait dan Camilla Belle, bercerita tentang kehidupan manusia di msa purbakala dulu. Meski dibuat dengan seakurat mungkin dan menampilkan banyak binatang pra-sejarah, namun film ini menuai kritik karena semua penggambarannya sangat tidak masuk akal.

Mammoth berbulu tebal tinggal di padang pasir. Ini merupakan satu fakta yang sangat keliru dan dikritisi banyak orang. Yang lebih bikin kaget lagi adalah tentang pembangunan piramid yang dilakukan manusia dengan batuan Mammoth. Faktanya, piramid baru ada 8,000 tahun setelah mammoth punah.

Hal ini diperparah lagi dengan adegan penggunaan benda-benda logam. Film tersebut menampilkan setting waktu di masa prasejarah dan mesolitikum (10,000 Tahun Sebelum Masehi). Di masa itu, logam belum dan baru ditemukan 6,000 tahun kemudian.



7. THE LAST SAMURAI (2003)
Film yang diperani Tom Cruise, Ken Watanabe, Billy Connolly, dan Hitoyuki Sanada serta disutradarai Edward Zwick ini mengambil kisah nyata di Era Meiji saat Jepang memasuki masa westernisasi pada abad ke-18 serta latar belakang di balik Pemberontakan Satsuma yang melibatkan para samurai melawan Pemerintah Kerajaan (1877).

Meski film ini meraih kesuksesan luar biasa secara finansial (meraup keuntungan US$ 458 juta, dibuat dengan dana US$ 140 juta), film ini tidak lepas dari kritikan sejarawan.

Meski para Kaisar di Masa Restorasi Meiji banyak menggunakan penasihat dari luar negeri, namun semua penasihat mereka adalah orang Perancis. Tidak pernah ada penasihat dari Amerika Serikat. Sedangkan di film menampilkan penasihat dari Amerika (Nathan Algren, yang diperani Tom Cruise).

Satu hal yang cukup mengganggu adalah adegan di mana Nathan Algren melatih tentang Jepang untuk menembak senjata api. Padahal dalam sejarah, jauh sebelum Restorasi Meiji, para samurai sudah sangat mahir menggunakan senjata api, baik laras panjang, maupun pistol.



8. THE PATRIOT (2000)
Film berlatar belakang sejarah Revolusi Amerika Serikat ini menampilkan sosok Benjamin Martin (diperani Mel Gibson) yang melakukan pembalasan pada pasukan Inggris yang telah membunuh keluarganya. Bersama anaknya, Gabriel Edward Martin (Heath Ledger), mereka melakukan serangkaian pembunuhan dan pembataian pada tentara Inggris. Karena gerakan mereka yang sangat cepat dan mendadak, Benjamin mendapat julukan "The Ghost" dari pasukan Inggris.

Film ini dikritisi karena meampilkan Tentara Inggris melakukan pembantaian pada anak dan wanita di dalam sebuah gereja. Dalam sejarah, tidak pernah ditemukan adanya fakta yang menunjukkan tindakan sadis tentara Inggris yang membunuh anak-anak seperti yang ditampilkan dalam film.

Selain itu, karakter Benjamin Martin merupakan adaptasi dari sosok Francis "The Swamp Fox" Marion yang memang pernah hidup di masa itu. Namun sosok ini sebenarnya merupakan sosok kontroversi karena dalam kehidupan nyata, Francis Marion dikenal sebagai pemburu Suku Indian dan senang melakukan tindakan asusila pada wanita Indian yang ditangkapnya.

Masalah lain dari film ini adalah adegan penutup The Patriot yang menampikan kemenangan Bangsa Amerika Serikat dari Inggris saat perang di Guilford Court House. Pada kenyataannya, Amerika Serikat kalah dalam perang tersebut.



9.  ALEXANDER (2004)
Film arahan sutradara Oliver Stone ini sudah dikenal di dunia sebagai film paling kontroversi karena menampilkan sosok sejarah tetapi dengan fakta sejarah yang sama sekali keliru. Film ini bahkan sudah diprotes para kritikus dan sejarawan jauh sebelum dirilis.

Diperani Colin Farrel sebagai Alexander the Great, film ini menjadi salah satu film paling tidak akurat. Sebagai contoh adalah 3 perang besar yang merupakan perang terhebat yang pernah dipimpin Alexander The Great : PErang di Granicus, Perang di Issus, dan Pertempuran di Gaugamela. Ketika perang ini justru dibuat dalam 1 adegan sekaligus oleh Oliver Stone. Tentu saja hal ini membingungkan banyak orang.

Oliver Stone pernah melakukan 4 kali revisi di bagian ini, namun tetap saja tidak ada perbaikan yang berarti sehingga ketiga pertempuran itu masih tetap tampil dalam 1 adegan (padahal faktanya ketiganya terjadi di waktu yang sangat berbeda).




10. BRAVEHEART (1995)
Film epik kaya Mel Gibson ini menampilkan kisah nyata kehidupan William Wallace, ksatria Skotlandia abad 13 yang memperjuangkan kemerdekaan Rakyat Skotlandia. Meski menjadi film sukses (baik dalam perolehan penghasilan, maupun penghargaan), namun film ini penuh dengan ketidak-akuratan dalam paparan sejarahnya.

Perang besar antara bangsa Skotlandia dan Inggris yang ditampilkan dengan sedemikian megah dan indah dalam film ternyata tidak pernah terjadi. Dalam kenyataannya, Pertempuran antara Skotlandia dan Inggris dilakukan dengan strategi dan perang senjata, bukan perang terbuka. Selain itu, pada abad 13, bangsa Skotlandia belum mengenakan kilt, karena pakaian tersebut baru ditemukan 300 tahun setelah kematian William Wallace.

Fakta paling tidak akurat lainnya adalah kisah cinta William Wallace dengan Isabella dari Perancis, istri Raja Edward II. Dalam sejarah, saat William Wallace berperang melawan bangsa Inggris, Isabella baru berusia 3 tahun. Jadi sangat tidak mungkin Wallace pernah menjalin cinta dengan Isabella.



Comments

Post a Comment