Recommended Movies : WARKOP DKI REBORN - JANGKRIK BOSS !!! (PART 1)

Judul Film      : Warkop DKI Reborn - Jangkrik Boss !! (Part 1)
Sutradara        : Anggy Umbara
Pemeran         : Vino G. Bastian, Agus Kuncoro, Abimana Aryasatya, Tora Sudiro
Tanggal rilis   : 8 September 2016

Siapapun yang lahir dan besar di tahn 1970-an, tentu sangat akrab dengan nama Warkop Prambors atau Warung Kopi Prambors (kelak dikenal dengan nama Warkop DKI atau Trio DKI). Nama itu adalah nama yang digunakan oleh grup lawak mahasiswa yang dulu tampil di acara Radio Prambors berjudul Obrolan Santai di Warung Kopi. Acara tersebut dibawakan oleh Nanu (Nanu Mulyono), Rudy (Rudi Badil), Dono (Wahjoe Sardono), Kasino (Kasino Hadiwibowo), dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro). Kelima personil Warkop Prambors itu rutin membawakan acara itu setiap hari Jumat sejak 17 September 1973 hingga akhir tahun 1977. Setelah sukses di acara radio, mereka kemudian banyak diajak bermain di acara-acara off-air, mulai dari TVRI, rekaman kaset, hingga akhirnya menjadi bintang film di tahun 1979. Warkop Prambors kemudian tinggal 4 orang : Nanu, Dono, Kasino, Indro. Sayangnya, setelah kesuksesan diraih, tahun 1983 Nanu meninggal, sehingga Warkop Prambors tinggal 3 orang. Warkop Prambors pun berganti nama menjadi Warkop DKI hingga hari ini. 

Ketika mendengar rencana pembatan film Warkop DKI Reborn dan artis Abimana Aryasatya, Vino G. Bastian, dan Tora Sudiro terpilih untuk memerani ketiga personil Warkop DKI, saya sangat berharap kalau film tersebut akan menjadi film biografi perjalanan karir Dono, Kasino, Indro. Namun ternyata bukan. Film ini justru merupakan remake dari salah satu film lawas Warkop DKI berjudul CHIPS (Cara Hebat Ikut Penanggulangan Sosial) yang tayang tahun 1982. Film ini bakal tayang 8 September 2016 mendatang dan merupakan seri pertama dari rencana rencana keseluruhan 2 seri.

Film ini mengisahkan petualangan Dono (Abimana Aryasatya), Kasino (Vino G Bastian), dan Indro (Tora Sudiro) yang bekerja di sebuah lembaga swasta seperti kepolisian bernama CHIPS (Cara Hebat Ikut Penanggulangan Masalah Sosial). Meski punya semangat yang sangat tinggi dalam melayani masyarakat, trio tersebut sering bikin ulah yang konyol.

Guna membuat kinerja mereka lebih baik, maka Boss - Atasan Dono, Kasino, dan Indro - membawa Sophie, anggota CHIPS yang sangat cantik dari kantor pusat di Perancis, untuk membantu trio itu bekerja lebih baik. Dan tugas pertama yang harus mereka jalani adalah menangkapi para preman jalanan. Berhasilkah Dono, Kasino, Indro melaksanakan tugas mereka?

Salah satu hal yang patut dipuji dari film ini adalah kemampuan Abimana Aryasatya, Vino G. Bastian, dan Tora Sudiro yang mampu meniru gaya berbicara dan gerak tubuh para personil Warkop DKI yang mereka perani dengan sangat sempurna. Bahkan nilai plus harus saya berikan kepada Abimana Aryasatya dan Vino G. Bastian yang bahkan punya suara yang sangat mirip dengan Dono dan Kasino.

Meski mengusung tema dan komedi slapstik yang sama seperti yang selalu dibawakan Warkop DKI dalam setiap filmnya, film ini menjadi sebuah memorabilia terbaik yang dibuat untuk Warkop DKI. Dengan adanya film ini, para penonton di era ini pun bisa tahu siapa Warkop DKI dan bagaimana kiprah mereka sehingga mampu menjadi Legenda Lawak di Indonesia.



TENTANG "WARKOP DKI"
Seperti yang saya tulis di atas, Warkop DKI berawal dari sekompok mahasiswa yang tergabung dalam acara radio Prambors dan mengusung acara Warkop (Warung Kopi) yang cukup terkenal di era 1970-an.

Acara tersebut bermula bulan Agustus 1973 di Perkampungan Mahasiswa Universitas Indonesia di Cibubur. Pada waktu itu sedang berlangsung diskusi mahasiswa terkait rencana kedatangan Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka untuk menemui Presiden Suharto. Mayoritas mahasiswa menentang rencana kedatangan Perdanan Menteri Tanaka. Dari sekian banyak mahasiswa, ada 3 mahasiswa yang paling menonjol dan vokal : Kasino, Nanu, dan Rudy Badil. Mereka selalu melontarkan pendapat-pendapat mereka yang lucu sehingga membuat suasana yang kaku dan serius menjadi penuh tawa.

Warkop DKI yang asli (ki-ka) : Kasino, Dono, dan Indro
Usai acara, Temmy Lesanpura - mahasiswa UI yang juga Kepala Program Radio Prambors - mengajar ketiga orang itu untuk bekerja dan mengisi acara di Radio Prambors. Kasino, Nanu, dan Rudy setuju. Mereka kemudian membuat acara di Radio Prambors itu dengan judul "Obrolan Santai di Warung Kopi" dan acara itu mulai disiarkan September 1973. Acara yang disiarkan setiap Kamis Malam jam 20.30 - 21.15 itu mengusung obrolan santai tentang hal-hal yang sedang hangat di negara ini, mulai dari kehidupan keseharian masyarakat, politik, budaya, dan sebagainya. Acara berisi guyonan itu sepenuhnya tanpa naskah sama sekali.

Tahun 1974, Dono - yang saat itu juga adalah salah satu aktivis UI - direkrut bergabung di acara itu. Meski awalnya tampak pendiam, Dono ternyata adalah seorang mahasiswa yang sangat senang ngebanyol dan berbicara dengan aksen Jawanya yang kental.

Acara "Obrolan Santai di Warung Kopi" sempat berhenti siar beberapa saat ketika Dono, Kasino, Nanu, dan Rudy - bersama para mahasiswa - terlibat dalam Aksi Malari (Malapetaka Lima Belas Januari) 1974 dan membuat suasana Jakarta waktu itu mencekam. Setelah kondisi Jakarta kembali kondusif, para mahasiswa itu pun mengudara kembali.

Tahun 1976, Indro - yang waktu itu baru kelas 3 di SMA 4, Jakarta - bergabung dengan acara tersebut. Indro - yang rumahnya berdekatan dengan Radio Prambors - waktu itu sudah mengenal para penyiar di radio tersebut. Kakak sepupu Indro adalah salah satu pendiri dari Radio Prambors. Dari hanya sebagai Penyiar Pengganti (jika ada penyiar yang berhalangan), Indro kemudian menjadi Penyiar Permanen di Radio Prambors setelah diajak oleh Kasino. Akhirnya acara "Obrolan Santai di Warung Kopi" dipandu oleh 5 orang : Nanu, Kasino, Rudy, Dono, dan Indro. Dan mereka pun mendapat julukan Warkop Prambors.

Acara yang mereka bawakan sangat sukses, sehingga Warkop Prambors sering diundang untuk mengisi acara. Secara kebetulan, saat mengisi acara di IDI (Ikatan Dokter Indonesia) tahun 1976, mereka berkenalan dengan Mus Mualim, seorang pemusik dari grup "Indonesia Lima" yang mengajak mereka mengisi acara "Terminal Musikal" di TVRI (Televisi Republik Indonesia). Waktu pengambilan gambar, hanya Dono, Kasin, dan Indro yang tampil. Dari sanalah, nama mereka semakin dikenal publik, terutama masyarakat Indonesia.

Kesuksesan mereka menarik perhatian Hasrat Juwil, Eksekutif Produser PT Bola Dunia yang mengajak mereka bermain film. Personil Warkop diberi kebebasan membuat skenario. Akhirnya film pertama mereka (Mana Tahan) dirilis pada tahun 1979. Selain mereka (Dono, Kasino, Indro, dan Nanu), artis pendukung di film tersebut adalah Elvy Sukaesih, yang waktu itu sudah terkenal sebagai Ratu Dangdut. Film tersebut sukses besar. Dan mulai dari sanalah mereka memulai karir mereka sebagai Artis Film.

Tahun 1983, Nanu meninggal dunia akibat sakit ginjal. Pasca meninggalnya Nanu, hanya tinggal Dono, Kasino, dan Indro. Karena waktu itu sudah tidak terlibat dengan acara Prambors, maka mereka sepakat untuk mengubah nama grup mereka menjadi Warkop DKI.

Sepanjang tahun 1980-1990an, Warkop DKI menikmati masa kejayaan mereka karena setiap film mereka selalu sukses. Sepanjang karir mereka, ada 34 film layar lebar yang mereka perani. Di era 1990-an, film Indonesia mengalami penurunan karena kalah bersaing dengan film luar negeri. Warkop DKI pun banting stir dan memproduksi serial televisi komedi berjudul Warkop DKI. Namun acara berhenti ketika Kasino tutup usia di tahun 1997.

Pasca meninggalnya Kasino, Dono dan Indro kemudian mengubah nama mereka menjadi Warkop Millenium dan merilis serial televisi komedi yang judulnya sama dengan grup mereka. Acara itu dirilis tahun 1997 dan berakhir tahun 2001, ketika Dono meninggal.

Kini anggota Warkop hanya tinggal Indro. Indro sendiri masih sangat aktif dalam dunia hiburan nasional, terutama sebagai juri di acara Stand Up Comedy yang ditayangkan sebuah stasiun televisi swasta. Dia pun masih aktif bermain film komedi hingga hari ini. Beberapa di antaranya adalah Comic-8 dan Warkop DKI Reborn - Jangkrik Boss (Part 1).


DO YOU KNOW?
Buat Anda yang lahir di era masa kini, mungkin tidak tahu arti "PRAMBORS". Prambors memang adalah nama sebuah stasiun radio di Jakarta. Nama itu ternyata merupakan singkatan dari nama wilayah yang menjadi cakupan dari RT (Rukun Tetangga) tempat radio tersebut berada, yaitu Jalan Prambanan, Borobudur, dan Sekitarnya.

"Jangkrik Boss" adalah istilah yang dipakai Kasino di film CHIPS (1982) dan menjadi istilah yang sangat populer di masa itu. Dalam film Chips, dikisahkan kalau Kasino sedang mengejar seorang penjahat hingga masuk ke hutan. Tanpa sengaja di dalam hutan, dia memergoki Atasannya sedang bermesraan dengan seorang wanita. Meski sang Atasan berkilah kalau saat itu dia sedang mencari "Jangkrik", tetapi tindakannya ketahuan juga oleh Kasino. Untuk menutupi perbuatannya, Sang Atasan memberikan uang kepada Kasino. Sejak saat itulah, setiap kali Atasannya macam-macam, Kasino tinggal berseru, "Jangkrik Boss".

Saat menonton film Warkop DKI Reborn nanti, cobalah Anda perhatikan dialog yamg dilakukan ketiga pemeran Dono-Kasino-Indro. Anda akan temukan beberapa kata yang mereka kedengarannya agak "ganjil", seperti istilah "Mana Tahan", "Setan Kredit", "Maju Kena-Mundur Kena". Jangan heran, karena istilah itu semua merupakan judul-judul film Warkop DKI yang sengaja diselipkan ke dalam dialog dalam film. Seperti informasi saya di atas, sepanjang karier mereka, Warkop DKI telah membuat 34 film layar lebar yang semuanya sukses. Adapun semua film tersebut adalah :


1. Mana Tahan (1979) 
2. Gengsi Dong (1980)
3. Gede Rasa (1980)
4. Pintar Pintar Bodoh (1980)
5. Manusia 6 Juta Dollar (1981)
6. IQ Jongkok (1981)
7. Setan Kredit (1982)
8. Chips (1982)
9 Dongkrak Antik (1982)
10. Maju Kena, Mundur Kena (1983)
11. Pokoknya Beres (1983)
12. Tahu Diri Dong (1994)
13. Itu Bisa Diatur (1984)
14. Gantian Dong (1985)
15. Kesempatan dalam Kesempitan (1985)
16. Sama Juga Bohong (1986)
17. Atas Boleh Bawah Boleh (1986)
18. Depan Bisa Belakang Bisa (1986)
19. Makin Lama Makin Asyik (1987)
20. Saya Suka Kamu Punya (1987)
21. Jodoh Boleh Diatur (1988)
22. Malu Malu Mau (1988)
23. Godain Kita Dong (1989)
24. Sabar Dulu Dong (1989)
25. Mana Bisa Tahan (1990)
26. Lupa Aturan Main (1991)
27. Sudah Pasti Tahan (1991)
28. Bisa Naik Bisa Turun (1992)
29. Masuk Kena Keluar Kena (1992)
30. Salah Masuk (1992)
31. Bagi-Bagi Dong (1993)
32. Bebas Aturan Main (1993)
33. Saya Duluan Dong (1994)
34. Pencet Sana, Pencet Sini (1994)



Nah... setelah tahu semua judul film Warkop DKI, apakah Anda mampu menemukan semua judul film ini dalam setiap dialog yang dilakukan Vino G. Bastian, Abimana Aryasatya, dan Tora Sudiro di film ini? Hehehe....


Comments