TV Series Recommended - A FIST WITHIN FOUR WALLS (城寨英雄 )

Judul Serial TV    : A Fist Within Four Walls
Ditayangkan         : TVB Jade (Hong Kong)
Pemeran               : Ruco chan, Nancy Wu, Benjamin Yuen, Phillip Ng
Tanggal tayang     : 1 - 28 Agustus 2018
Total episode        : 28

Hal pertama yang langsung menarik perhatian saya saat memutuskan menonton serial ini adalah koreografi perkelahiannya yang sangat tidak biasa. Selain realistis, banyak gaya perkelahiannya yang diadaptasi dari gaya berkelahi di komik-komik manhwa produksi Hong Kong (seperti Long Hu Men), sehingga penonton seolah-olah sedang menonton komik.

Serial ini mengambil latar belakang cerita tentang kehidupan masyarakat Kowloon di era 1940-1960an, di mana saat itu Kowloon masih dikelilingi benteng dan kota itu dikenal dengan sebutan "Kowloon Walled City". Di masa itu, kota Kowloon dikuasai oleh Triad dan mereka menjalankan bisnis prostitusi, penjudian, serta penjualan narkoba dengan sangat leluasa.

Dikisahkan pada tahun 1945, Pasca Kekalahan Tentara Jepang dalam Perang Dunia Kedua, Kowloon menjadi sebuah kota tanpa Pemerintahan. Kejahatan merajalela di masa itu. Guru Duen Tung Tin dan Chiu Mang San dari Aliran Bela Diri Ba Ji Quan membentuk sebuah aliansi untuk menciptakan keamanan bagi warga Kowloon. Namun aliansi itu pecah setelah Guru Duen tewas diracun oleh seseorang, dan Guru Chiu menjadi tersangka utama. Guru Chiu kemudian bunuh diri. Akhirnya Kota Kowloon kembali dikuasai oleh para kriminal.

Lima belas tahun kemudian, Chor Au Kuen (Ruko Chan), anak sulung Guru Chiu - yang sebelumnya tinggal di luar Kowloon - pulang ke Kowloon untuk mencari adik perempuannya yang hilang. Tiba di sana, dia berkenalan dengan Tiu Lan (Nancy Wu), seorang wanita pemilik salon, yang kemudian mempekerjakan Kuen setelah tahu dia punya kemampuan bela diri. Kuen pun bertemu dengan Duen Ying Fung (Benjamin Yuen), anak tunggal Guru Duen yang kini telah menutup perguruan Ba Ji Quan milik ayahnya dan kini berprofesi sebagai Dokter Gigi. Meski demikian, diam-diam Fung masih belajar Ba Ji Quan secara sembunyi-sembunyi, dan dia memiliki kemampuan Ba Ji Quan yang luar biasa.

Kota Kowloon saat itu berada dalam kekuasaan kelompok kriminal yang menamakan mereka The Association. Mereka banyak melakukan kejahatan sehingga meresahkan para penduduk. Untuk melindungi penduduk, Kuen dan Fung kemudian mengumpulkan para ahli bela diri untuk diajak bergabung ke dalam kelompok mereka, Kowloon Walled City Welfare Association. Meski Kuen memiliki bakat bela diri, tetapi dia menolak belajar Ba Ji Quan dan memilih belajar Mix Martial Arts (MMA) dari Yuk Bo Fung (Yuen Qiu), seorang wanita mantan guru bela diri Wing Chun dan Muay  Thai. Sementara itu, anak Yuk Bo Fung yaitu Lung Shing Fu (Phillip Ng) adalah seorang petarung Muay Thai terhebat saat ini dan tidak pernah terkalahkan. Sayangnya, Shing Fu lebih memilih bergabung dengan The Assosiation, sehingga berseteru dengan Kuen dan Fung.

Masalah terjadi ketika Pimpinan The Assosiation tewas akibat pukulan Ba Ji Quan, dan Fung menjadi tersangka utama. Kuen dan Tiu Lan menyidiki kasus tersebut dan menemukan kalau pelakunya adalah Fa Man (Grace Wong), seorang wanita pemimpin grup tari populer di Kowloon. Fa Man ternyata punya keterkaitan dengan kejadian 5 tahun silam yang merengut nyawa Guru Duen. Dan terkuaklah kalau ada orang kuat yang tidak saja mengendalikan The Assosiation, tetapi juga menguasai semua aspek kehidupan masyarakat Kowloon.



ABOUT "KOWLOON WALLED CITY"
Di masa Dinasti Song (960 - 1279 Setelah Masehi), Kowloon menjadi kota pusat perdagangan garam. Guna memonitor para pendatang - terutama orang barat - yang mendatangi Kowloon, maka pada tahun 1668, Pemerintah mendirikan benteng yang mengelilingi kota Kowloon. Orang hanya bisa masuk Kowloon dengan melalui sebuah pintu yang dijaga oleh 30 orang tentara.

Kota Kowloon yang dibenteng (1910)
Pada tahun 1842, ketika Kaisar Dao Guang dari Dinasti Ching menyerahkan Pulau Hong Kong kepada Pemerintah Inggris melalui Perjanjian Nanjing, Kaisar tidak terima kalau Kowloon juga diserahkan kepada Inggris. Karena itu dia memperkuat benteng Kowloon, membuatnya semakin tebal dan tinggi agar tidak ikut diambil. Benteng tebal itu selesai dibuat pada tahun 1847. Ketika Hong Kong secara resmi diserahkan kepada Inggris untuk dikuasai selama 99 tahun, Kota Dinding Kowloon tidak ikut diserahkan, dan dibiarkan menjadi kota mandiri sendiri.
Kondisi Kowloon yang kumuh (1960)

Karena tidak diurusi, kondisi Kowloon menjadi sangat buruk. Penduduk tidak kesulitan mencari pekerjaan dan makanan sangat sulit didapat. Hal ini kemudian diperparah saat Perang Dunia Kedua, di mana banyak pengungsi Hong Kong yang melarikan diri ke Kowloon dan bersembunyi di sana.

Akibat banyaknya pengungsi yang mencari perlindungan di Kowloon, populasi penduduk Kowloon meningkat tajam, dari awalnya hanya 700 orang, menjadi 17,000 orang. Dengan jumlah penduduk yang membengkak secara signifikan, sudah jelas makanan menjadi semakin sulit didapat. Penduduk Kowloon semakin miskin. Kejahatan merebak di mana-mana. Demi bertahan hidup, banyak orang yang kemudian membuat kelompok triad dan menjalankan bisnis prostitusi, judi, dan narkoba. Kowloon pun menjadi kota yang sangat kumuh dan tidak layak huni.

Pada tahun 1950, Kowloon dikuasai oleh 2 triad besar, yaitu Triad 14K dan Traid pimpinan Sun Yee On. Kedua grup itu sama-sama menjalankan bisnis lokalisasi PSK, perjudian, dan lahan jual-beli opium. Akibatnya keduanya sering bentrok karena berebut wilayah. Pertikaian mereka terus berlangsung hingga mencapai puncaknya tahun 1973, membuat Pemerintah Hong Kong turun tangan dengan mengerahkan 3,500 orang polisi dan menangkapi lebih dari 2,500 pengikut kedua kelompok itu.
Kota Kowloon pasca pemugaran (1991)


Dinding pembatas kota Kowloon akhirnya dihancurkan pada tahun 1960, dan Kota Kowloon pun mulai ditata menjadi kota yang jauh lebih baik dan nyaman untuk ditinggali. Sebagian besar rumah di Kowloon dihancurkan dan diganti dengan apartemen yang lebih nyaman dan layak huni. Meski tingkat kejahatan masih tinggi di masa itu, tetapi berkat kesigapan Pemerintah dan Kepolisian Hong Kong, akhirnya tingkat kejahatan bisa ditekan hingga titik terendah pada tahun 1978, dan saat itu Pemerintah Hong Kong menyatakan tingkat kriminalitas di kota tersebut telah berhasil dikendalikan dengan sangat baik.


Sejarah suram Kowloon di masa lalu sering menjadi inspirasi para sineas untuk membuat film bertemakan Triad Kota Kowloon. Salah satu yang paling terkenal adalah film Brothers from The Walled City (1982) produksi Shaw Brother. Film yang disutradarai Lam Ngai Kai dan diperani Chin Siu Ho, Philip Ko Fei, dan Wang Lung Wei ini mengisahkan tentang hubungan persaudaraan antar anggota triad yang tinggal di Kowloon, dan menjadi salah satu film yang cukup sukses di masa itu.
Kondisi Kowloon hari ini (lokasi : Kowloon Park, 2016)


Tahun 1984, film Long Arm of the Law yang disutradarai Johnny Mak dirilis. Film ini diperani Chen Jing, Kong Lung, Lam Kwok Bun, dan David Lam Wai, mengangkat kisah nyata tentang seorang pengungsi asal Guang Dong yang di masa penjajahan Jepang melarikan diri dan bersembunyi di Kowloon. Namun karena harus bertahan hidup, dia menjadi anggota geng dan harus berhadapan dengan polisi. Film tersebut juga sukses luar biasa, sehingga dibuat sekuelnya (Long Arm of the Law 2 dan Long Arm of the Law 3).








Comments