Recommended TV Series - HOUDINI AND DOYLE (2016 - onward)

Mungkin tidak banyak yang tahu kalau Pesulap asal Amerika Serikat Harry Houdini adalah sahabat Novelis Inggris Sir Arthur Conan Doyle (penulis novel Sherlock Holmes). Ya, keduanya adalah sahabat kental sekaligus juga teman berdiskusi. Lewat pengalaman Harry Houdini-lah, Sir Arthur banyak mendapatkan masukan untuk menulis cerita petualangan Sherlock Holmes.

Persahabatan mereka inilah yang kemudian diadaptasi ke serial televisi Houdini and Doyle yang baru tayang di stasiun televisi Fox (Amerika Serikat), ITV (Inggris), dan Global (Kanada) serentak tanggal 13 Maret 2016 silam. Meski mengangkat cerita nyata tentang persahabatan kedua tokoh populer dunia ini, tapi serial bertotal 10 episode ini bukanlah drama-biografi, melainkan serial bergenre drama-misteri.

Bersetting tahun 1900, beberapa saat setelah Sir Arthur Conan Doyle merilis novel non-fiksinya yang berjudul The Great Boer War, terjadi sebuah pembunuhan di Binatu Magdalene Laundries. Dari pengakuan saksi mata, pelaku pembunuhan dalam Binatu yang dikelola oleh para Biarawati itu adalah Arwah seorang wanita yang pernah disiksa oleh 3 orang Biarawati di sana.

Ki-ka : Arthur Conan Doyle, Constable Adelaide Stratton, & Harry Houdini
Harry Houdini (Michael Weston) yang membaca berita itu di surat kabar tentu tidak percaya begitu saja. Houdini yang telah berpengalaman dalam hal tipu-menipu dan sangat percaya dengan ilmu pengetahuan, merasa sangat yakin kalau pelakunya adalah orang dalam binatu. Saat menyampaikan pendapatnya di kantor polisi, dia bertemu dengan Arthur Conan Doyle (Stephen Mangan), Penulis Kenamaan yang dimintai bantuan Scotland Yard untuk menyidiki kasus pembunuhan di binatu tersebut. Meski terkenal sebagai Pemikir yang selalu menuntaskan masalah dengan asumsi logika, Doyle ternyata adalah orang yang percaya hal supranatural. Dia meyakini kasus itu ada hubungannya dengan mahluk gaib.

Perbedaan pendapat kedua tokoh itu jelas merepotkan Scotland Yard. Mereka akhirnya Houdini dan Doyle bekerja sama menuntaskan kasus itu. Guna menjadi penengah - seandainya kedua orang itu bertengkar saat memecahkan masalah - maka diutuslah Adelaide Stratton (Rebecca Liddiard), perwira polisi Scotland Yard.

Dari penelusuran yang mereka lakukan, dengan metode dan pendekatan yang berbeda, Houdini, Doyle, dan Stratton akhirnya berhasil memecahkan kasus itu.

Setiap episode serial ini mengetengahkan kasus yang berbeda. Meski berdiri sendiri, setiap episodenya menggambarkan perkembangan hubungan persahabatan antara Houdini dan Doyle. Walau sering saling bersaing dan terkesan tidak suka satu dengan yang lain, diam-diam mereka berdua menghormati satu dengan yang lain. Hal ini terlihat dari Doyle yang selalu memuji kecerdasan Houdini di depan Stratton. Begitu juga Houdini yang - meski pura-pura tidak suka novel Doyle - tapi sebenarnya mengoleksi semua karya Doyle dan menyimpan semua novelnya dengan sangat baik.

Hingga artikel ini dibuat, serial ini telah tayang episode ke-6. Episode terakhir serial ini rencananya akan tayang tanggal 12 Mei 2016 mendatang.



DO YOU KNOW : HOUDINI & DOYLE'S FRIENDSHIP
Meski serial televisi ini mengisahkan perkenalan dan persahabatan Harry Houdini dan Sir Arthur Conan Doyle dimulai tahun 1900, namun faktanya kedua tokoh ini baru bertemu untuk pertama kalinya tahun 1920.

Perkenalan tersebut terjadi saat Houdini melakukan Tur Sulapnya di Inggris (Oktober 1920). Dalam salah satu pertunjukan, Doyle menonton atraksi Houdini. Dia sangat terkesan dengan aksi Houdini yang bisa meloloskan diri dari perangkap serta melakukan trik Supranatural. Doyle - yang saat itu senang dengan hal-hal supranatural dan spiritualisme - berkenalan dengan Houdini. Keduanya dengan cepat menjadi akrab karena keduanya memiliki perhatian yang sama terhadap dunia spiritualisme.
Sir Arthur Conan Doyle (kiri) dan Harry Houdini (kanan), tahun 1920
Meski menyukai spiritualisme, Houdini sendiri sangat skeptis dan tidak percaya dengan orang-orang yang mengaku sebagai Medium yang dapat berkomunikasi dengan Roh atau Jiwa Orang Mati. Sebaliknya, Doyle percaya adanya orang-orang yang memiliki bakat khusus untuk berbicara dengan Orang Mati. Perbedaan konsep Spiritualisme dan Supranatural inilah yang kemudian menjadikan Houdini dan Doyle sering terlibat dalam diskusi serius yang berkepanjangan.

Meski kemudian jarang bertemu karena kesibukan masing-masing (Houdini rutin melakukan tur sulapnya keliling dunia, dan Doyle sibuk memberikan kuliah serta menulis novel), namun keduanya selalu berusaha menyempatkan diri berbalas surat dan bertemu untuk makan dan berdiskusi hal-hal yang berhubungan dengan dunia supranatural.
Houdini dan Doyle yang sebenarnya

Persahabatan ini terus berlanjut hingga Harry Houdini meninggal tanggal 31 Oktober 1926 akibat Peritonitis (infeksi abdomen dada akibat sobek lapisan dalam abdomen).  Waktu itu, Houdini berusia 52 tahun. Doyle sendiri meninggal dunia akibat serangan jantung tanggal 7 Juli 1930, saat dia berusia 71 tahun.

Comments