Recommended Film - JAI GANGAAJAL (2016)

Tahun 2003 silam, ada sebuah film eksyen India yang super-seru dan meraih keuntungan finansial luar biasa berjudul Gangaajal. Film yang disutradarai Prakash Jha dan diperani Ajay Devgan, Gracy Singh, serta Mukesh Tiwari itu mengisahkan tentang perjuangan seorang polisi bernama Amit Kumar (Devgan) yang berhadapan dengan para preman penguasa distrik Tezpur di daerah Bihar, India.


Melanjutkan sukses film itu, maka di tahun ini, dirilislah sekuel film tersebut dengan judul Jai Gangaajal (The End Game). Meski merupakan sekuel, tapi film ini sendiri tidak ada hubungannya dengan cerita film pertama yang dirilis 13 tahun silam. Yang sama hanyalah sutradara serta alur ceritanya saja. Selain itu, di film ini Prakash Jha ikut berperan dalam film ini sebagai Inspektur Korup B.N. Singh.

Film ini mengisahkan tentang kehidupan masyarakat di kota Lakhisarai yang terletak di distrik Bankipur, di mana kota terebut dikuasai oleh kelompok preman pimpinan dua bersaudara Babloo Pandey (Manav Kaul) dan Dablu Pandey (Ninat Kamat). Menggunakan kekuatannya, mereka dengan semena-mena mengambil tanah dan memeras penduduk di kota tersebut. Bahkan mereka menyuap para polisi sehingga tidak ada yang berani menangkap mereka. Agar tidak kelihatan disuap, polisi berpura-pura membela masyarakat ketika Dua Bersaudara Pandey mencoba mengambil alih sebuah pasar dengan kekerasan. Pada akhirnya justru polisi menangkapi orang-orang yang dianggap provokator dan membela Pandey Bersaudara.

Tidak sampai di situ saja. Agar dapat menguasai kota itu sepenuhnya, Pandey Bersaudara kemudian memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Perdana Menteri Kota Tersebut. Menanggapi protes masyarakat, juga kekuatiran akan merebaknya kekacauan jika Pandey Bersaudara terpilih sebagai Perdana Menteri, maka Perdana Menteri yang berkuasa saat itu menugaskan Komisaris Abha Mathur (Priyanka Chopra) untuk memimpin kepolisian di kota tersebut. Abha sendiri tidak lain adalah murid Perdana Menteri, dan dia sangat dipercaya karena kejujuran serta ketegasan Abha dalam bekerja.

Segera setelah mendapatkan mandat, tanpa menunggu lama, Abha turun tangan dan membereskan kasus-kasus kejahatan dan korupsi di kotanya. Para preman pengikut Pandey Bersaudara dipenjarakan. Semua anggota polisi yang diduga menerima suap, termasuk Inspektur Singh (Prakash Jha), dipecat dan dijebloskan ke penjara. Gerak-gerik Pandey Bersaudara pun dibatasi, bahkan dibuat tidak nyaman.

Kesal dengan tindakan Abha, Pandey Bersaudara memerkosa dan membunuh seorang gadis remaja yatim piatu. Mereka pun melakukan pembunuhan pada siapapun yang mendukung Abha. Semakin banyak anggota Pandey yang ditangkap, semakin banyak pula orang yang Pandey Bersaudara bunuh. Tindakan itu menjatuhkan moral para polisi yang mendukung Abha, sehingga satu-persatu mundur. Hal itu membuat Abha frustrasi dan akhirnya memutuskan untuk melakukan perlawanan frontal pada kedua bersaudara tersebut.

Film berdurasi 2 jam 28 menit ini sarat dengan aksi seru perkelahian dan tembak-menembak. Sekilas film ini mengingatkan para penonton pada sepak-terjang Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang saat ini getol memangkas korupsi dan melawan para preman. Meski cara Ahok tidak seperti apa yang dilakukan Komisaris Abha yang tergolong "brutal", tapi keduanya punya semangat yang sama dalam membereskan kota mereka.

Film ini sudah tayang di India tanggal 4 Maret 2016 silam dan sudah tayang serentak di seluruh dunia 8 April 2016 silam. Mungkinkah film ini tayang di Indonesia? Mungkin saja....


Comments