Movie Review - PIZZA (पिज़्ज़ा )

Ini adalah film horror - thriller dengan alur cerita yang sangat cerdas dan penuh kejutan. Ya, baru kali ini saya menonton film horor India yang brilian seperti ini. Film arahan Sutradara Akshay Akkineni ini diperani Akshay Oberoi, Parvathy Omanakuttan, dan Dipannita Sharma. Sebenarnya bukan film baru, karena dirilis tanggal 18 Juli 2014 silam. Meski demikian, ceritanya masih sangat menarik untuk disimak.


Dikisahkan Kunal Malkholkar (diperani Akshay Oberoi) dan Nikita (Parathy Omanakuttan) adalah pasangan muda suami-istri yang baru menikah. Tapi mereka berdua belum punya karir dan penghasilan yang baik untuk mendukung kebutuhan keluarga mereka. Kunal adalah Pengantar Pizza dan Nikita adalah Novelis spesialis cerita horor. Masalah hidup mereka bertambah ketika Nikita positif hamil, dan Kunal merasakan kehidupannya menjadi berat.

Satu ketika, dia mendapat pesanan pizza untuk diantar ke sebuah alamat. Saat tiba di alamat tersebut, dia menemukan adanya kejanggalan, karena pemilik rumah tiba-tiba menghilang begitu saja. Dan parahnya, Kunal tiba-tiba terjebak di dalam rumah tersebut. Di dalam rumah, dia mengalami teror yang mengerikan dan membuatnya trauma. Beruntung ada polisi yang berhasil menyelamatkannya.

Pasca keluar dari rumah itu, hidup Kunal berubah. Dia tampak sering melamun, karena istrinya menghilang saat mencoba mencari dirinya di rumah tersebut. Dia pun mengaku sering melihat hal-hal aneh, seolah-olah penunggu rumah mengikutinya kemana pun dia berada. Meski sudah didoakan Dukun dan Orang Pintar, namun dia tetap tidak pulih. Agar tidak membahayakan rekan kerjanya, dan guna mencari istrinya, Kunal pun memutuskan untuk keluar dari tempat kerjanya.

Anda tentu berpikir, "Ya, kalo ceritanya begitu, apa cerdasnya film ini?" Ya, apa yang saya tulis tampak seperti cerita yang biasa-biasa saja. Tapi percayalah, sebenarnya apa yang saya tulis hanyalah garis besar ceritanya saja. Jika menonton sendiri, maka Anda akan tahu seberapa cerdas film ini, karena benar-benar luar biasa dan tidak terduga sama sekali (saya tidak bisa menceritakan konkretnya karena akan merusak rasa penasaran Anda. Anda harus menonton sendiri untuk tahu kedasyatan film ini).

Dengan durasi yang tidak terlalu panjang (hanya 103 menit), film ini merupakan film India "terpendek" yang pernah saya tonton. Dan sepanjang film, penonton akan disajikan dengan adean-adegan seram yang bergerak sangat cepat, dan tidak akan memberikan kesempatan Anda untuk berpikir, apalagi bernafas panjang.




ABOUT "PIZZA" 
Sebenarnya film merupakan remake dari film berjudul sama produksi Tamil yang disutradarai Karthik Subbaraj. Film yang dirilis tanggal 19 Oktober 2012 tersebut diperani oleh Vijay Senthupathi, Remya Nambeesan, Aadukalam Naren, Jayakumar Pooja, dan Simha.

Sama seperti film ini, versi asli film Pizza mengisahkan cerita yang persis sama : tentang seorang pengantar Pizza yang mengirimkan pesanan ke sebuah alamat yang ternyata merupakan rumah hantu, dan dia terjebak di dalam rumah tersebut. Dibuat dengan durasi yang lebih panjang (127 menit), film ini menjadi film box-office yang sangat dasyat (dengan dana pembuatan US$ 220,000, film ini berhasil meraup keuntungan hingga US$ 2.7 juta).

Poster film "Pizza" versi Tamil
Film tersebut tidak hanya untung besar secara finansial, tetapi juga mendapat respon positif dari banyak kritikus film India. Mereka menghujani film ini dengan berbagai pujian dan menyebutkan film Pizza sebagai film "suspens thirller yang paling cerdas, dan berhasil membuat para penonton terpaku sepanjang film".

Selain itu, Pizza juga memenangi banyak penghargaan bergengsi perfilman Bollywood, seperti Best Actor dan Best Debutant Director (2nd South Indian International Movie Awards), Best Screenplay dan Best Cinematography di ajang Vikatan Awards, serta Best Story dan Best Cinematography di Ajang 7th Vijay Awards.

Atas kesuksesan film ini, maka Pizza dibuat sekuelnya dengan judul Pizza 2: The Villa. Sekuel ini dirilis 14 November 2013. Meski mengambil judul layaknya sekuel, tetapi film ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan seri pertama. Yang sama adalah teknik penceritaannya yang mirip dengan Pizza pertama, di mana mengetengahkan cerita horor-thriller, dengan kejutan yang tidak terduga di akhir cerita.

Tidak hanya dibuat sekuelnya, film Pizza sendiri kemudian dibuat ulang dalam versi layar lebar dengan bahasa Dravidia, Telugu, Bengali, dan Hindi.




Comments

Post a Comment