10 Film Zombie Terbaik Sepanjang Masa

Genre zombie merupakan salah satu genre horor yang sangat populer di masyarakat belakangan ini. Sejak dipopulerkan George A. Romero pada tahun 1968, genre ini terus digemari dan disukai banyak orang. Genre ini tidak saja populer di layar lebar, tetapi juga kini telah merambah di televisi dengan rilisnya serial The Walking Dead yang sangat populer, kemudian diikuti serial televisi sejenis seperti The Strain, Z Nation, dan iZombie. Tidak hanya sampai di sana, di dunia nyata pun, karakter zombie sudah menjadi bagian budaya beberapa negara. Bahkan negara tersebut mengadakan even dan perayaan tahunan yang khusus mengusung tema Zombie.

Genre zombie tidak saja populer di Amerika Serikat, tetapi juga di seluruh dunia. Dari sekian banyak film zombie yang beredar, ada 10 film zombie - yang menurut saya - terbaik, terkeren, serta wajib tonton lebih dari sekali. Film tersebut dipilih bukan lantaran seram saja, tetapi juga karena alur cerita, teknik penyajiannya, efek khusus, dan besarnya dampak film tersebut pada kultur-budaya dan perfilman dunia, yang kemudian menjadikan film tersebut inspirasi bagi film-film horor yang berkembang saat ini. Dan inilah ke-10 film tersebut : 


1. ZOMBIELAND
Inilah film zombie terbaik, versi saya. Bergenre horor-komedi, film rilisan tahun 2009 ini disutradarai Ruben Flescher dan diperani Jesse Eisenberg, Woody Harrelson, Emma Stone, dan Abigail Breslin.


Zombieland mengisahkan tentang empat orang yang selamat dari virus "mad zombie" yang menulari seluruh penduduk Amerika Serikat, dan bagaimana keempatnya bersama-sama berjuang untuk tetap hidup dan selamat dari serangan para zombie.

Secara kualitas, film ini dipuji banyak kritikus dan penonton di seluruh dunia. Dan secara finansial, film ini mendulang kesuksesan yang luar biasa. Dengan biaya pembuatan film sebesar US$ 23 juta, film ini meraup keuntungan hingga US$ 102 juta. Dengan kesuksesan ini, sempat ada wacana untuk merilis sekuel Zombieland dan adaptasi menjadi serial televisi. Meski demikian, hingga hari ini rencana itu belum jelas kapan realisasinya.



2. SHAUN OF THE DEAD
Satu lagi film zombie bergenre horor-komedi. Produksi bersama Inggris - Perancis - Amerika yang dirilis tahun 2004 ini disutradarai Edgar Wright dan diperani Simon Pegg serta Nick Frost ini mengisahkan tentang Shaun (Pegg), seorang pria yang berjuang untuk memperbaiki hubungannya dengan kekasih, ibu, dan ayah tirinya. Namun, sebelum dia berhasil melakukannya, merebak wabah zombie yang membuatnya harus bertahan hidup melawan mahluk tersebut.

Film yang dibuat dengan dana US$ 6 juta ini, mampu meraup keuntungan hingga US$ 30 juta. Shaun of the Dead tidak saja sukses secara finansial, tetapi juga sukses mendapatkan pujian dan penghargaan dari berbagai ajang film internasional.

Salah satu alasan kesuksesan film ini diduga karena banyaknya aktor dan aktris komedi yang bermain di film ini, sehingga dapat memberikan angin segar di film seram ini. Beberapa aktor komedi papan atas yang ikut bermain antara lain Dylan Moran, Martin Freeman, Tamsin Greig, Julia Deakin, Mark Gatiss, dan Julia Davis.



3. DAWN OF THE DEAD
Film arahan sutradara George A. Romero ini merupakan seri kedua dari 5 seri franchise film Living Dead yang legendaris. Ditayangkan tahun 1978, film "murah-meriah" ini dibuat hanya dengan dana US$ 650,000, namun menghasilkan keuntungan hinga US$ 55 juta, dan menjadikannya film horor paling sukses di masanya.

Diperani David Emge, Ken Foree, Scott Reiniger, dan Gaylen Ross, film yang pernah dirilis secara internasional dengan judul Zombi ini mengisahkan tentang merebaknya fenomena misterius di mana orang-orang yang sudah mati, tiba-tiba berubah menjadi zombie pemakan manusia. Guna menangani kejadian ini, Pemerintah mengijinkan polisi melakukan "tembak di tempat" bagi siapapun yang dianggap zombie. Polisi pun tanpa banyak pertimbangan melakukan pembantaian membabi-buta, sehingga mencederai penduduk sipil. Para penduduk yang tidak terima aksi polisi itu, membalas dengan melakukan perlawanan terhadap polisi. Terjadilah pertempuran mati-matian antara penduduk sipil, polisi, dan zombie.

Meski mendapatkan banyak kecaman di awal-awal perilisan film ini karena kadar kesadisannya yang sangat tinggi - yang memaksa Romero melakukan pengeditan dan pemotongan film berulang-ulang - toh pada akhirnya film ini mendapatkan respon yang sangat positif dari para penonton, serta menjadi film horor produk non-Hollywood pertama yang mendapatkan perhatian internasinal. Bahkan film ini mendapatkan penghargaan Best Foreign Film di ajang Golden Screen Award yang diadakan di Jerman Timur awal  tahun 1980, sekitar 18 bulan setelah film tersebut dirilis, dan menjadi film Italia pertama yang memenangkan penghargaan di ajang internasional bergengsi tersebut.



4. 28 DAYS LATER
Film produksi Inggris arahan sutradara Danny Boyle ini merupakan film zombie yang sangat menarik buat saya. Dirilis tahun 2002, film ini mengisahkan tentang Jim (Cillian Murphy)  - seorang petugas kurir - yang tiba-tiba terbangun di Rumah Sakit St. Thomas di London dan menyadari kalau dia pingsan selama 28 hari. Dan saat dia tidak sadar tersebut, virus bernama "Rage" - bersumber dari simpanse yang diteliti di Laboratorium Cambridge - merebak ke seluruh wilayah Inggris.


Virus "Rage" - yang tersebar lewat gigitan - menyebabkan banyak orang menjadi zombie. Jim kemudian bertemu dengan sekelompok orang yang mencari cara untuk melarikan diri dari London dan mencari tempat persembunyian yang lebih baik. Dan bersama-sama orang yang selamat, mereka pun bahu-membahu mencari jalan, sekaligus menyelamatkan diri dari kejaran para zombie.

Hal paling menarik dari film ini adalah proses shooting-nya yang dilakukan di banyak lokasi di London yang terkenal sebagai lokasi padat dan ramai, seperti di Westminster Bridge, Piccadilly Circus, Horse Guards Parade, dan Oxford Street. Masalahnya : lokasi yang ramai tersebut, harus tampak kosong dan sangat sepi. Untuk bisa menampilkan kondisi itu, para kru film mengantisipasinya dengan melakukan shooting di waktu subuh, lalu menambahkan efek dengan mengubah kondisi gelap menjadi terang-benderang seperti siang hari.

Dan film yang dibuat dengan bujet US$ 8 juta tersebut pun menjadi film box-office dengan meraih keuntungan finansial sebesar US$ 82.7 juta saat dirilis secara internasional. Tidak hanya sukses finansial yang diraih, film ini pun memanen banyak penghargaan internasional dari berbagai ajang penghargaan film dunia, seperti European Film Award, International Fantasy Film Award, dan Saturn Award.



5. NIGHT OF THE LIVING DEAD
Inilah film yang menjadi pionir genre film zombie yang populer hingga hari ini. Disutradarai George A. Romero dan dirilis pada tahun 1968, film ini menjadi film zombie pertama yang mengawali franchise Living Dead, yang kelak diproduksi hingga 5 seri dan dirilis dalam rentan waktu 1978 - 2010.

Night of The Living Dead mengisahkan tentang Babra (Judith O'Dea) dan Johnny Blair (Russell Streiner) yang melakukan perjalanan ke pinggiran kota Pennsylvania untuk mengunjungi kuburan ayahnya. Di tengah perjalanan, mereka diserang oleh seorang pria misterius, lalu dikejar hingga terdampar di sebuah daerah terpencil. Di sana, mereka berhadapan dengan para zombie yang berusaha memangsa mereka. Pasangan itu diselamatkan oleh keluarga petani, yang kemudian mengajak Babra dan Johnny tinggal di rumah mereka. Dan di dalam rumah itulah, mereka kemudian diserang oleh para zombie.

Film yang dibuat dengan bujet US$ 114,000 ini secara mengejutkan meraup keuntungan finansial sebesar US$ 18 juta. Tidak hanya itu, film ini pun mendapat banyak pujian dari para penonton. Kini film tersebut telah diakui Library of Conggress sebagai salah satu produk nasional (National Film Registry) yang harus dilestarikan.



6. 28 WEEKS LATER
Sekuel dari film 28 Days Later ini menempati posisi keenam. Sebenarnya film ini seru banget, bahkan jauh lebih seru dibandingkan film pertamanya. Sayangnya, film ini terlalu fokus pada eksyen dan efek khusus, sehingga keteteran dalam pengembangan alur cerita. 

Anyway, film yang dirilis tahun 2007 dan merupakan film kerja sama Inggris - Spanyol ini disutradarai oleh Juan Carlos Fresnadillo. Di film ini Danny Boyle bertindak sebagai Executive Producer. Dua puluh delapan minggu sejak kejadian di seri pertama, banyak zombie yang mati kelaparan. Sementara penduduk yang selamat dari penularan virus Rage berhasil dievakuasi. Celakanya, ada seorang anak yang merindukan ibunya, sehingga kabur dari tempat evakuasi. Dia menemukan ibunya, namun sang ibu telah terjangkiti virus Rage. Dan ketika si ibu mulai menggigit dan menulari orang-orang di tempat evakuasi, dalam waktu singkat, virus itu pun menyebar kembali dan mulai membahayakan populasi manusia di bumi kembali.

Dibuat dengan bujet yang lebih besar (US$ 15 juta), film ini pun menjadi box-office dengan meraup keuntungan US$ 64.2 juta. Meski lebih kecil dibandingkan seri pertamanya, namun 28 Weeks Later mendapatkan respon yang sangat positif dari para kritikus film. Film ini diakui sebagai "film zombie paling cerdas saat ini, baik dalam hal ide maupun teknik penggarapannya".



7. RESIDENT EVIL
Garapan Sutradara Paul W.S. Anderson ini dirilis tahun 2002 dan menjadi film bergenre horor paling sukses saat ini. Dikisahkan bahwa Umbrella Corporation melakukan eksperimen vaksin dan senjata bio-teknologi. Diam-diam, senjata bio-teknologi mereka yang kemudian dikenal dengan nama T-Virus dicuri seseorang. Salah satu tempat penampungan virus itu pecah, dan menulari semua orang di dalam kantor kerja Umbrella Corporation.


Sekelompok tim kesatuan khusus diturunkan untuk mematikan sistem di dalam laboratorium Umbrella. Tidak disangka, di dalam kantor Umbrella, mereka kemudian berhadapan dengan para staf dan ilmuan Umbrella yang telah berubah menjadi zombie dan siap memangsa mereka.

Film yang diperani Milla Jovovich, Michelle Rodriguez, Eric Mabius, James Purefoy, dan Colin Salmon ini menjadi satu-satunya film adaptasi video games paling laris saat ini. Dibuat dengan bujet US$ 33 juta, film ini meraup keuntungan hingga US$ 102 juta. Film Resident Evil telah dibuat sebanyak 5 seri. Seri keenam - yang merupakan seri terakhir dari franchise Resident Evil - akan dirilis tahun 2016 mendatang. Selain film layar lebar, film ini pun sudah diadaptasi dalam 2 film animasi (Resident Evil : Regeneration dan Resident Evil : Damnation) yang dirilis dalam bentuk video.



8. DAY OF THE DEAD
Ini merupakan seri ketiga dari 5 seri franchise Living Dead karya Robert A. Romero. Dirilis tahun 1985, film yang (masih) disutradarai George A. Romero ini mengisahkan tentang para zombi yang telah menguasai seluruh dunia. Pemerintah dan tentara terpaksa harus bersembunyi karena sudah tidak mampu lagi membendung serangan para zombi yang sulit dimatikan tersebut.

Pada saat itu, Dr Matthew Logan (Richard Liberty) dan Dr Sarah Bowman (Lori Cardille) - dua orang ilmuan - mengusulkan untuk melatih zombi agar bisa dikendalikan manusia. Mereka percaya kalau zombi masih memiliki perasaan seperti manusia pada umumnya. Usulan mereka ditentang keras, terutama oleh Kelompok Militer karena mereka kuatir para zombi dapat membahayakan keselamatan masyarakat. Namun kedua ilmuan itu tidak perduli, dan berusaha membuktikan ide mereka. terbukti zombi memang dapat dikendalikan dan memiliki perasaan layaknya manusia. Namun karena ketidak-percayaan Kelompok Militer, akhirnya mereka menghabisi para zombi yang telah dilatih kedua ilmuan itu. Zombi pun kalap, dan perang manusia melawan zombi pun terjadi lagi.

Melanjutkan kesuksesan dua seri sebelumnya, film ini pun meraih keuntungan yang terbilang cukup fenomenal. Dibuat dengan bujet US$ 3.5 juta, film ini meraih keuntungan finansial sebesar US$ 34 juta. Selain sukses secara finansial, film ini pun banyak digunakan sebagai inspirasi maupun referensi lagu-lagu populer masa kini, seperti misalnya : "M1A1" dari Gorillaz, "Battlefield" dari Panzer AG, "Between the Gardens that Bathe in Blood"-nya band Through the Eyes of the Dead, "Burning Inside" dari Ministry, "Day of the Dead"-nya Misfits, dan "Letter to Miguel" dari duo rocker Little Black Bottles.



9. RETURN OF THE LIVING DEAD
Meski menggunakan embel-embel "Return" dan "Living Dead", film ini bukan sekuel dan tidak ada hubungannya dengan franchise film Living Dead karya Robert A. Romero. Dengan naskah yang dibuat dan disutradarai Dan O'Bannon, film yang dirilis tahun 1985 ini mengisahkan tentang tiga orang yang secara tidak sengaja nyasar ke sebuah kota terpencil, di mana di kota tersebut hidup para zombie kelaparan yang mengincar otak manusia. Film ini menjadi populer karena mengusung konsep zombie pemakan otak, sangat berbeda dengan konsep zombie biasa yang umumnya memakan daging manusia.

Film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya John Russo ini dibuat dengan US$ 4 juta, dan dengan menyakinkan berhasil meraup keuntungan sebesar US$ 14,2 juta. Dengan kesuksesan tersebut, film ini pun kemudian dibuat sekuelnya : Return of the Living Dead Part II (1988), Return of the Living Dead 3 (1993), Return of the Living Dead : Necropolis (2005), dan Return of the Living Dead : Rave from the Grave (2005).



10. DEAD ALIVE (a.k.a. BRAINDEAD) 
Inilah film horor pertama yang - menurut saya - "mencoreng" nama baik Indonesia.  Betapa tidak, film produksi New Zealand yang disutradarai Peter Jackson (sutradara trilogi The Hobbit dan The Lord of the Rings) ini mengisahkan tentang ilmuan bernama Stewart McAlden yang melakukan eksplorasi ke hutan Sumatera untuk menemukan spesies campuran Monyet Pohon dan Tikus yang dikenal dengan nama "Sumatran Rat-Monkey". Dalam eksplorasi itu, McAlden berhasil menangkap monyet tersebut, dan membawanya ke Kebun Binatang New Zealand.

Di kebon binatang tersebut, monyet itu justru menggigit seorang pengunjung, dan mengubahnya menjadi zombie. Orang tersebut kemudian ditembak, lalu dikubur. Ternyata dia tidak tewas, malah bangkit dari kubur, kemudian menggigiti siapapun yang ditemuinya. Orang yang digigit pun berubah menjadi zombie dan menggigit orang lain. Dalam waktu singkat, New Zealand pun dipenuhi oleh zombie.

Film ini bisa dikatakan sebagai film zombie paling sadis yang pernah dibuat, karena menampilkan berbagai teknik membunuh zombie yang tidak lazim (bahkan bisa dikategorikan "sadis psikopat"), seperti memutilasi tubuh zombie, meremukkan kepala zombie dengan ban mobil, "meratakan" wajah zombie dengan mesin amplas, memaku tubuh zombie dengan "pistol paku", hingga memblender kepala zombie. Adegan sadis nan brutal itu memenuhi tiga perempat film berdurasi 103 menit tersebut. Sakin sadisnya, film ini menerima penolakan tayang di banyak negara. Bahkan saat dirilis di Amerika Serikat, film ini harus mengalami sensor ketat, sehingga durasinya tinggal 85 menit.

Hanya 2 negara yang mengizinkan film ini tayang secara utuh (tanpa pemotongan maupun sensor sedikit pun) : Inggris dan Australia. 

Film ini sebenarnya tidak sukses saat ditayangkan pertama kali. Dibuat dengan bujet US$ 3 juta, film in hanya meraup keuntungan sebesar US$ 242,000 saja. Namun sejak trilogi The Lord of The Rings yang disutradarai Peter Jackson sukses, film Dead Alive pun ikut-ikutan sukses dan banyak dicari. Saat ini Dead Alive (atau Braindead) menjadi salah satu film zombie paling digemari dan dicari banyak moviegoers dunia.

Comments

Post a Comment