10 Fakta Ekstrim yang Tidak Anda Ketahui tentang MAD MAX : FURY ROAD

Film Mad Max : Fury Road merupakan film eksyen seru yang baru tayang 7 Mei 2015 silam. Dibuat dengan bujet US$ 150 juta, film ini meraup keuntungan finansial sebesar US$ 109 juta dalam waktu seminggu sejak tayang. Dan keuntungan ini masih akan terus bertambah karena film tersebut masih tayang di Amerika Serikat (termasuk di beberapa negara Asia, salah satunya Indonesia) dan baru mulai tayang di Australia serta negara Eropa lain tanggal 14 Mei 2015 kemarin. Tidak heran jika dalam waktu singkat kita akan melihat sekuel dari film ini.

Bagi Anda yang berusia di bawah 30 tahun, mungkin akan mengira film ini hanyalah film eksyen "biasa dan standar" saja. Tapi jika Anda terlahir di tahun 1960-an (dan berusia di atas 50 tahun), tentau akan tahu betapa dasyatnya film Mad Max sebenarnya. Yep, Mad Max merupakan film eksyen super-seru yang luar biasa. Film ini adalah film produksi Australia pertama yang mendapatkan pengakuan Internasional sebagai film eksyen terbaik di masanya. Selain mengorbitkan nama Mel Gibson (yang kala itu sebagai pemeran utama film ini), Mad Max juga tercatat dalam Guinness Book of Record sebagai Film Paling Menguntungkan Sepanjang Masa, dan menjadi film yang membuka "jalan" bagi film-film Australia (serta para aktor dan aktrisnya) untuk tampil di dunia internasional.


ABOUT "MAD MAX" 
Film Mad Max dirilis pada tanggal 12 April 1979. Disutradarai George Miller dan diperani Mel Gibson, film ini mengisahkan tentang Max Rockatansky, seorang polisi yang hidup di dunia masa depan, dan berhadapan dengan kelompok geng motor pimpinan Johnny The Boy (Tim Burns), setelah kelompok itu membunuh istri dan anak Max.
 Film tersebut sukses luar biasa, membuat produser film ini merilis sekuelnya, Mad Max 2 : The Road Warrior (rilis : 24 Desember 1981). Film yang tetap disutradarai George Miller dan diperani Mel Gibson ini meraup keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan seri pertamanya. Bahkan film ini dipuji sebagai "Film Eksyen Terbaik Tahun 1981". Meski film tersebut tidak sukses saat ditayangkan di Amerika Serikat, namun film ini meraih kesuksesan di Amerika Selatan dan Eropa. Di negaranya sendiri, film Mad Max 2 mendapat pujian yang luar biasa.

Sekuel Mad Max terakhir berjudul Mad Max : Beyond Thunderdome dirilis tanggal 10 Juli 1985 menjadi "penutup" yang sangat manis. Masih disutradarai George Miller dan diperani Mel Gibson, film yang dibuat dengan bujet US$ 12 juta tersebut berhasil meraup keuntungan hingga US$ 36 juta. Meski terpaut sangat rendah dari seri pertamanya (yang meraup keuntungan hingga US$ 200 juta), film yang juga diperani Tina Turner - diva pop Amerika Serikat kala itu - tidak saja menjadikan film ini sebagai "cult movie", tetapi juga mempopulerkan lagu tema film ini, "We Don't Need Another Hero (Thunderdome)" yang dinyanyikan oleh Tina Turner. Lagu tersebut masuk daftar AFI (American Film Institute) 100 Years, 100 Songs.

Dan setelah 30 tahun pasca dirilisnya Mad Max : Beyond Thunderdome, akhirnya seri keempat Mad Max berjudul Fury Road pun dirilis. Di seri ini, George Miller masih tetap didapuk sebagai sutradara. Mel Gibson awalnya juga turut serta dalam pembuatan film ini. Namun karena proses pembuatannya yang berlarut-larut, Gibson akhirnya mundur dan digantikan oleh Tom Hardy.

Dalam rangka menyambut seri keempat Mad Max, berikut ini adalah 10 fakta ekstrim yang (mungkin) tidak Anda ketahui tentang film ini.

*****

1. PROSES PEMBUATAN FILM MAD MAX 4 BERLANGSUNG HAMPIR 17 TAHUN
Ide untuk membuat film ini sebenarnya sudah muncul sejak tahun 1998. George Miller membuat konsep cerita film ini di bulan Agustus 1998, saat dia sedang berlibur di Los Angeles. Namun untuk membuat film ini, dia mengalami hambatan, terutama dari pendanaan karena tidak ada produser yang mau mendanai pembuatan film ini. Meski demikian, setelah melakukan diskusi yang lobi yang cukup intensif, akhirnya Miller mendapatkan kucuran dana dari 20th Century Fox di tahun 2001.

Mel Gibson kemudian dihubungi Miller. Saat diajak bermain kembali dalam seri keempat Mad Max, Gibson sangat berantusias dan segera menyetujui ajakan itu.

Ketika akan mulai masuk proses shooting di Australia, tanggal 11 September 2001, terjadi serangan teroris ke Gedung WTC. Akibat serangan itu, mata uang Amerika goyah dan membuat bujet film meroket tajam (karena selisih kurs), sehingga pembuatan film pun terhenti.

Tahun 2003, proses film dimulai kembali. Namun masalah bertubi-tubi muncul : untuk menekan biaya, shooting dipindahkan ke Namibia. Tapi terjadi kerusuhan di Namibia, dan membuat pasukan keamanan memperketat penjagaan, dan kru film "diusir" pulang ke Amerika Serikat. Ditambah lagi dengan memanasnya Perang Irak waktu itu, proses produksi Mad Max 4 akhirnya diputuskan untuk dihentikan untuk waktu yang tidak menentu. Mel Gibson kecewa dengan keputusan itu, sehingga memutuskan mundur dari film tersebut.

Proyek Mad Max 4 dihidupkan kembali pada tahun 2009, setelah Miller melakukan perubahan skenario dan penggantian pemeran (Tom Hardy sebagai Mad Max). Selain itu, produser dan distributor film berpindah ke Warner Bros. Lokasi shooting pun tetap dilakukan di Namibia.

Proses shooting dilakukan sejak bulan Juli 2012 dan berakhir tanggal 17 Desember 2012. Sedangkan proses pasca produksi dilakukan cukup lama dan baru selesai awal tahun 2015.

Jadi jika dihitung, lama proses pembuatan film Mad Max 4 - sejak pencetusan ide hingga realisasi - memakan waktu hampir 17 tahun.



2.  MAD MAX 1 MENGGUNAKAN GENG MOTOR BENERAN
Karena keterbatasan dana saat pembuatan film Mad Max 1, George Miller melakukan pendekatan kepada anggota Geng Motor Australia bernama The Vigilantes dan meminta mereka untuk bermain di film itu, tanpa dibayar. Hal ini direspon positif oleh para anggota The Vigilantes, sehingga mereka dengan antusias bermain dalam film tersebut.

Sepanjang proses pembuatan film, para anggota The Vigilantes menggunakan semua properti pribadi mereka, mulai dari pakaian, kendaraan, hingga senjata. Meski senjata yang digunakan kemudian dimodifikasi dan menggunakan peluru kosong, namun tetap saja keberadaan mereka menjadi sorotan polisi setempat. Berkali-kali mereka harus berhadapan dengan pihak kepolisian karena membawa senjata api dan dianggap mengancam keselamatan masyarakat sekitar. Tim Produksi Film pun harus pula berkali-kali turun tangan untuk menjelaskan kepada pihak kepolisian dan meminta pengertian mreka. Alhasil, proses produksi dapat berjalan dengan lancar tanpa masalah.

Dan yang patut disyukuri adalah : meski pun The Vigilantes adalah geng motor yang cukup ditakuti, namun sepanjang pembuatan film mereka sangat kooperatif, dan sangat membantu kelancaran proses pembuatan film.


3.  MEL GIBSON TIDAK PERNAH DIAUDISI UNTUK PERAN MAX
Dalam sebuah wawancara, Mel Gibson menjelaskan bahwa dia tidak pernah datang untuk diaudisi memerani Max Rockatansky. Dia justru datang ke lokasi audisi untuk menemani salah seorang temannya yang ikut audisi film itu.

Di malam sebelumnya, Gibson terlibat perkelahian di sebuah bar, sehingga saat datang di lokasi audisi, wajahnya penuh legam dan babak-belur. Uniknya, justru penampilannya itu menarik perhatian  produser film Mad Max yang melihat wajah Gibson tampak seperti seorang "freak" dan cocok dengan penggambaran Mad Max yang menakutkan. Mereka langsung memilih Gibson untuk memerani karakter Max tanpa pernah memintanya beraudisi. Gibson kemudian diminta datang kembali ke lokasi audisi 3 minggu kemudian untuk latihan membaca skrip.

Tiga minggu kemudian, saat Gibson datang ke lokasi untuk latihan membaca skrip, wajahnya sudah bersih dari legam. Kehadirannya di lokasi audisi justru mengejutkan para produser yang dulu memilihnya, karena sekarang Gibson tampil dengan wajah yang jauh lebih "culun", dan mereka nyaris tidak mengenalinya lagi. Meski demikian, peran Max tetap diberikan kepada Gibson, dan membuatnya terkenal gara-gara memerani karakter itu.



4. "EFISIENSI" DI MAD MAX 1
Masih seputaran film Mad Max pertama yang terkendala dengan bujet yang sangat minim, George Miller terpaksa harus putar otak agar proses pembuatan film tetap berlangsung. Untuk itu, banyak tindakan ekstrim yang dilakukan Miller dalam proses efisiensi tersebut. Beberapa di antaranya adalah membayar para sopir pengantar kru dan peralatan serta para anggota geng motor dengan satu krat bir (1 krat = 24 botol).

Selain itu, dalam beberapa adegan penghancuran kendaraan, Miller "merelakan" mobil miliknya untuk dihancurkan. Dan untuk bisa mendapatkan motor-motor yang digunakan oleh kesatuan kepolisian dalam filmnya, Miller mendapatkan sumbangan motor bekas dari Kawasaki. Motor tersebut berhasil diubahnya menjadi tampak masih baru.



5. MAD MAX JARANG NGOMONG
Banyak orang protes saat menonton film Mad Max : Fury Road karena melihat jarangnya Tom Hardy berbicara, meski dia adalah pemeran utama. Well... Anda tidak perlu protes, karena karakter Mad Max sejak seri pertama memang dibuat sebagai karakter yang "sedikit bicara, banyak bertindak".

Dalam seri pertama Mad Max, Mel Gibson hanya berbicara tidak kurang dari 20 baris percakapan.

Sedangkan di seri kedua, Gibson berbicara "hanya" 16 baris saja, lebih sedikit dibandingkan seri pertamanya.

Hanya di seri ketiga saja, Gibson berbicara lebih dari 30 baris.

Nah, jika Tom Hardy hanya berbicara 20 baris percakapan di seri keempat Mad Max, apa masalahnya?



6. MAD MAX 4 (HARUSNYA) MENAMPILKAN ANAK MAD MAX
Seandainya saja pada tahun 2003 tidak terjadi kerusuhan di Namibia dan Perang Irak tidak terjadi, maka proses shooting film Mad Max 4 sudah dilakukan.

Pada saat itu, Miller sebenarnya sudah menyiapkan skenario di mana dikisahkan Mad Max punya anak yang mendampinginya dalam petualangannya di seri tersebut. Anak Max itu rencananya akan diperani Heath Ledger dan dia sudah dipastikan berperan bersama Mel Gibson. Sayangnya, akibat kerusuhan di Namibia, menyebabkan proses shooting terhenti. Hal ini membuat Gibson henkang dari proses pembuatan film. Dan lebih gawatnya lagi : Heath Ledger meninggal dunia akibat overdosis kecanduan narkoba. Andai saja film ini jadi saja dibuat, tentu sejarah akan berubah dan film inilah yang akan menjadi film terakhir Heath Ledger, bukan Batman Begins.



7. AKSI STUNT MAD MAX 2 ADALAH BENERAN ....
Dalam buku Movie Mavericks yang ditulis Jon Sandys, disebutkan bahwa salah satu aksi stunt film paling spektakuler adalah aksi di Mad Max 2, di mana dalam adegan itu ditampilan seorang pengendara motor menabrak mobil, sehingga motor dan dirinya terlempar, lalu tubuhnya jatuh menghantam ke mobil lainnya.

Tidak banyak orang yang tahu kalau aksi stunt yang disebut spektakuler itu adalah aksi nyata yang tanpa sengaja terekam oleh kamera. Seharusnya, adegan itu menampilkan sang stunt seolah-olah menabrak mobil di depannya, lalu dirinya melompati mobil tersebut. Namun saat adegan itu diambil, sang stunt mengendarai motornya terlalu kencang, mengakibatkan dirinya tidak sempat mengerem saat sudah dekat dengan mobil, akibatnya motornya benar-benar menghantam mobil tersebut. Begitu kerasnya hantaman itu, membuat motor dan sang stunt terlempar ke udara dan jatuh menimpa mobil lain di depan. Kejadian itu membuat sang stunt mengalami cedera kaki yang cukup serius sehingga dilarikan ke rumah sakit. m



8. 80% ADEGAN LAGA MAD MAX : FURY ROAD TANPA BANTUAN KOMPUTER
Meski banyak menampilkan adegan laga yang terbilang sangat ekstrim dan "tidak mungkin" dilakukan dalam dunia nyata, hampir semua adegan laga yang ditampilkan di Mad Max : Fury Road benar-benar dilakukan sebenarnya tanpa bantuan teknologi komputer / CGI sedikit pun.
Dengan bujet yang cukup besar dalam proses pembuatan seri ini (sekitar US$ 150 juta; bandingkan bujet pembuatan Mad Max pertama yang hanya US$ 316,000 saja), George Miller mendapatkan keleluasaan untuk menampilkan adegan laga secara riil. Karena itu, dalam film ini dia banyak menggunakan efek nyata, ditambah dengan aksi stunt yang mendebarkan, serta kecanggihan make up untuk menampilkan adegan laga yang seru dan mencekam.



9.  FILM MAD MAX DI-DUBBING DULU SEBELUM DIRILIS DI HOLLYWOOD
Meski sama-sama film berbahasa Inggris, namun jangan dikira film Mad Max dapat diterima begitu saja oleh masyarakat Hollywood. Aksen Australia yang sangat mengganggu di telinga penonton Amerika, membuat film ini sempat ditolak untuk ditayangkan di Amerika.

Karena itu, saat akan dirilis di Amerika Serikat, American International Pictures - selaku distributor film asing ke Amerika Serikat - melakukan proses dubbing pada Mad Max pertama di mana semua suara aktor dan aktris dalam film Mad Max di-dubbing oleh pengisi suara beraksen Amerika Serikat. Dengan cara inilah, film Mad Max kemudian bisa diterima oleh masyarakat Amerika.

Pada tahun 2002, film Mad Max dirilis versi DVD-nya di Amerika, di mana untuk pertama kalinya versi tersebut menggunakan suara asli (beraksen Australia) para aktor dan aktris pendukung film tersebut.



10.  SEKUEL MAD MAX : FURY ROAD SUDAH DIBUAT
Pada saat membuat film Mad Max : Fury Road, sebenarnya George Miller juga sekaligus membuat sekuelnya berjudul Mad Max : Furiosa. Sekuel tersebut dibuat secara bersamaan oleh George Miller, dan berharap setelah Fury Road dirilis - dan sukses - maka sekuelnya dapat langsung tayang tanpa perlu menunggu waktu lama.

Selain Furiosa, George Miller telah mempersiapkan 2 lagi seri Mad Max yang juga akan dibuatnya secara "back-to-back" (dibuat bersamaan dengan alur cerita yang saling berkaitan), jika Furiosa juga meraih keuntungan yang sama dengan Fury Road.

Comments