30 Film Bertema Identik yang Dirilis Di Waktu yang Nyaris Bersamaan (Part 3)

Dan ... akhirnya .... inilah daftar 10 film terakhir dari total 30 film bertema identik yang dirilis di waktu yang nyaris bersamaan.


21. DESPICABLE ME VS MEGAMIND (2010)
Tidak banyak orang sadar kalau tahun 2010 silam terjadi persaingan cukup ketat antara 2 film animasi. Yang satu adalah Despicable Me (rilis : 9 Juli 2010) produksi Illumination Entertainment, dan satu lagi Megamind (rilis : 5 November 2010) produksi DreamWorks Animation. Walau konsepnya cukup berbeda tetapi temanya mirip : Tentang tokoh antagonis yang kemudian bertobat dan berubah menjadi protagonis.

Walau kedua film animasi ini sama-sama unggul dalam kualitas dan finansial, namun kita harus mengakui kalau Despicable Me yang menjadi pemenang sebenarnya dalam persaingan ini. Selain alur ceritanya yang lebih mengetengahkan tema keluarga, karakter tokoh Minion yang lucu menjadi salah satu alasan dan daya tarik mengapa film Despicable Me jauh lebih terkenal ketimbang Megamind. Maka tidak heran jika tiga tahun kemudian, film Despicable Me (2013) dirilis


22. MIRROR MIRROR VS SNOW WHITE AND THE HUNTSMAN (2012)
Entah mengapa, tema Putri Salju sangat "tren" sekali di tahun 2012. Terbukti dengan dirilisnya 2 film layar lebar bertema tersebut, plus 1 serial televisi yang juga bertema sama (Once Upon A Time, yang kini telah memasuki season kedua). Mirror Mirror (rilis : 30 Maret 2012) dan Snow White and The Huntsman (rilis : 30 Mei 2012) adalah film yang sama-sama bertema tentang Putri Salju. Yang membedakan kedua film ini adalah genrenya. Mirror Mirror bergenre drama-komedi dengan mengambil sudut pandang cerita dari Sang Ratu Jahat Clementianna (diperani Julia Robert). Sedangkan Snow White and The Huntsman bergenre action-fantasi dan lebih setia mengikuti alur cerita aslinya berdasarkan sudut pandang Sang Putri Salju (diperani oleh Kristen Stewart).

Walau secara komersil kedua film ini meraih keuntungan secara finansial, namun banyak orang lebih menyukai film Snow White and The Huntsman ketimbang Mirror Mirror. Selain ceritanya lebih kelam dengan efek khusus yang memanjakan mata, Snow White and The Huntsman mengingatkan penonton pada film Lord of the Rings. Selain pemandangan yang indah, juga adegan perkelahian yang menarik, membuat penonton lebih betah menonton film ini daripada Mirror Mirror.


23. AFTER EARTH VS OBLIVION (2013)
Tahun 2013 ini, paling tidak ada 3 film yang sebenarnya bertema nyaris mirip tentang bumi di masa depan : After Earth, Oblivion, dan Elysium. Namun diantara ketiganya, After Earth dan Oblivion merupakan 2 film yang memiliki kesamaan nyaris berdekatan, baik dari segi alur cerita hingga poster film. Keduanya merupakan film box office dunia yang sukses secara finansial.


Oblivion (rilis : 10 April 2013) meraih perolehan keuntungan sebesar US$ 286 juta, sedangkan After Earth (rilis : 31 mei 2013) meraih keuntungan sebesar US$ 243 juta. Hasil kedua film ini terbilang nyaris seimbang dan tidak terpaut jauh.

Meski masing-masing film memiliki penggemarnya sendiri, namun saya pribadi lebih menyukai Oblivion, meski ceritanya lebih "berat" dibandingkan After Earth yang lebih kaya dengan adegan CGI. Salah satu alasannya adalah akting Jaden Smith yang sangat kedodoran. Saya paham kalau lewat film ini Will Smith mencoba mengangkat nama anaknya. Maka tidak heran kalau - demi mempopulerkan anaknya  - Will Smith memproduseri sekaligus membuatkan skenario film After Earth untuk Jaden dan menjadikannya tokoh sentral film tersebut. Masalahnya, Jaden belum siap memegang peran penting tersebut dan sangat terkesan film ini memaksakan Jaden untuk menjadi pemeran utama. Akibatnya bisa ditebak : film ini menjadi kurang menarik karena akting Jaden sebagai Kitai yang sangat kaku dan dingin.

Jika orang bertanya, mengapa film After Earth bisa sukses? Ini tidak lain karena peran Will Smith dalam film itu. Andai saja Will Smith tidak bermain di film ini, belum tentu After Earth bisa sukses dan dilirik orang.

Sebaliknya Oblivion - meski menawarkan cerita yang sedikit lebih rumit daripada After Earth namun - jauh lebih menarik dan berkesan. Tom Cruise, Morgan Freeman, Olga Kurylenko, dan Andrea Riseborough bermain sangat prima dan benar-benar menampilkan akting kelas atas. Keempatnya dapat bersinergi dengan sangat baik, sehingga menghasilkan sebuah tontonan yang mengasyikkan dan penuh kejutan.


24. OLYMPUS HAS FALLEN VS WHITE HOUSE DOWN (2013)
Tahun ini pula secara "mengejutkan" muncul 2 film bergenre ala Die Hard yang mengambil cerita nyaris sama. Kedua-duanya tentang aksi teroris yang menyandera Gedung Putih. Keduanya pun mengisahkan tentang seorang anggota Secret Service Gedung Putih yang beraksi seorang diri mengalahkan para teroris dan menyelamatkan Presiden dari sandera teroris. Olympus Has Fallen (rilis : 22 Maret 2013) dan White House Down (rilis : 28 Juni 2013) terlalu banyak memiliki kesamaan, sehingga sulit bagi siapapun untuk mengatakan kedua film ini "beda".

Hasil yang diraih kedua film ini pun terbilang fantastis dan sama-sama sukses secara finansial. Olympus Has Fallen meraup keuntungan finansial US$ 161 juta (bujet US$ 70 juta), sedangkan White House Down meraih US$ 205 juta (dari bujet US$ 150 juta).

Meski demikian, para kritikus menilai kalau secara kualitas, film Olympus Has Fallen jauh lebih baik ketimbang White House Down. Antoine Faqua - sutradara Olympus - mampu membawakan ketegangan yang berkelas. Sedangkan Roland Emmerich - sutradara White House - dinilai kurang mampu membawakan film yang elegan seperti Faqua. Aksi tembak-tembakan yang ditampilkan Emmerich terkesan sangat "standar".

Akting Jamie Foxx sebagai Presiden di film White House pun saya nilai kurang berwibawa, bahkan terkesan plin-plan. Berbeda dengan peran Aaron Eckhart yang tampak sangat gagah, dan garang bak singa terluka. Secara umum, Olympus memang berada di atas White House. Maka tidak heran, jika produser film Olympus Has Fallen memutuskan untuk membuat sekuel film ini yang akan tayang awal tahun 2015 mendatang.


25. HERCULES : THE THRACIAN WARS VS THE LEGEND OF HERCULES (2014)
Tahun 2014 mendatang akan ada lagi 2 film dengan tema yang identik. Keduanya mengisahkan tentang Hercules, Anak Dewa Zeus yang berkekuatan setengah dewa dan setengah manusia. Tokoh legendaris ini secara "kebetulan" diangkat kembali ke layar lebar di waktu yang nyaris berdekatan.

Hercules : The Thracian Wars akan dirilis tanggal 25 Juli 2014 mendatang, sedangkan The Legend of Hercules (awalnya dirilis dengan judul Hercules : The Legend Begins) dirilis tanggal 10 Januari 2014.


Disutradarai oleh Renny Harlin dan diperani oleh Kellan Lutz (sebagai Hercules), The Legend of Hercules mengisahkan tentang kehidupan Hercules di masa muda, kisah cintanya dengan Hebe, Putri dari Crete, dan perjuangannya untuk menjadi pahlawan sejati.

Sementara Hercules : The Thracian Wars disutradarai Brett Ratner dan diperani Dwayne Johnson. Kisahnya lebih dramatis, mengisahkan kehidupan masa kecil Hercules yang - meskipun anak Dewa Zeus - hidup menderita di bumi. Mulai dari kehilangan keluarganya, hingga teman-temannya. Hingga satu ketika, dia menyadari akan takdirnya di bumi dan berubah menjadi pahlawan pembela kebenaran.


Sekilas, kedua film ini memang memiliki kesamaan alur cerita. Di atas kertas, kedua film ini punya kekuatan yang sama. Renny Harlin sudah dikenal sebagai sutradara senior yang banyak menelurkan film-film eksyen berkelas dan mencekam, seperti Die Hard, Cliffhanger, The Long Kiss Goodnight, dan Deep Blue Sea. Sedangkan Brett Ratner pun juga adalah sutradara papan atas yang sudah banyak menelurkan film-film eksyen box office, seperti trilogi Rush Hour, Red Dragon, dan X-Men : The Last Stand.

Hanya saja kekurangan dari kedua film tersebut justru pada casting pemilihan pemeran Hercules-nya. The Legend of Hercules memilih Kellan Lutz sebagai Hercules, yang menurut saya kurang pas karena wajahnya terlalu kelam dan dingin. Meski pernah bermain film epik cerita Yunani sebelumnya (tahun 2011 silam, Lutz pernah berperan sebagai Poseidon untuk film The Immortals), namun dengan melihat film-film yang pernah diperani Lutz (The Twilight Saga Arena, dan A Warrior's Heart), sepertinya kesan "salah casting" sangat melekat erat pada dirinya saat berperan sebagai Hercules. Mungkin kalau sosok seperti Gerald Butler atau Sullivan Stapleton yang dipilih, saya punya keyakinan film ini akan bagus sekali karena sosok mereka pas untuk memerani sosok Hercules yang garang dan berwibawa.

Sedangkan Dwayne Johnson yang dipilih sebagai Hercules di film Hercules : The Thracian Wars juga sama saja terkesan "salah casting". Johnson memang punya wajah garang dan sangar, serta bergaya "cave-man" banget saat melakukan aksi laganya. Meski demikian, karakternya yang belakangan identik dengan aktor laga-komedian, membuat saya sangsi kalau Johnson bisa membawakan peran Hercules dengan cukup baik. Ya, dia memang pernah bermain sangat bagus sebagai Mathayus di film The Scorpion King (2002). Tapi jangan lupakan film-film komedinya seperti The Game Plan (2007), Get Smart (2008), Tooth Fairy (2010), dan Journey 2 : The Mysterious Island (2012). Daftar film Johnson ini membuat saya bertanya, apakah Johnson nanti akan membawakan peran Hercules dengan gaya komedi (mengingat film paling sukses yang pernah disutradarai Brett Ratner adalah Rush Hour, yang juga merupakan film eksyen-komedi)?



Selain itu, ada film lain yang secara "kebetulan" dirilis di waktu yang nyaris bersamaan dengan tema yang sama. Tidak hanya 2, namun lebih dari dua film (bahkan ada yang hingga 5 film). Ada pun film tersebut adalah :

26. LIKE FATHER LIKE SON (1987) VS 18 AGAIN ! VS BIG VS VICE VERSA (1988)
Tema tentang seseorang yang dirasuki jiwa yang bukan dirinya ternyata sangat populer di Amerika pada era 80an. Dan uniknya, ada satu waktu tertentu di mana beberapa film bertema sejenis beredar di waktu yang nyaris bersamaan.

Setidaknya ada 4 film Hollywood bertema tersebut yang beredar nyaris bersamaan : Like Father Like Son (rilis : 2 Oktober 1987), 18 Again! (rilis : 8 April 1988), Big (rilis : 3 Juni 1988), dan Vice Versa (rilis : 11 Maret 1988).


Film Big merupakan yang paling sukses dan fenomenal di antara keempat film tersebut. Film drama-komedi yang diperani Tom Hanks dan Elizabeth Perkins serta disutradarai ini Penny Marshall berhasil meraih keuntungan hingga US$ 155 juta. Berkat film ini pula nama Tom Hanks terangkat sebagai aktor papan atas, dan Penny Marshall menjadi sutradara film drama paling berpengaruh di masa itu.

Sedangkan film Vice Versa menjadi film paling gagal diantara keempat film tersebut. Film ini hanya meraup keuntungan US$ 13 juta. 


27. DEEP STAR SIX VS LEVIATHAN VS THE ABYSS VS THE EVIL BELOW VS LORDS OF THE DEEP VS THE RIFT (1989)
Tahun 1989 bisa dikatakan sebagai tahunnya film bertema ekspedisi dasar laut yang bertemu dengan mahluk aneh di sana, karena ada 6 film bertema sejenis yang dirilis nyaris bersamaan di tahun itu. Secara umum, kesemua film tersebut memiliki alur yang nyaris sama.

Tetapi ada catatan khusus yang perlu saya berikan pada film The Abyss, karena film ini berbeda dengan yang lima film lainnya. Jika yang lain mengisahkan tentang pertemuan manusia dengan mahluk dasar laut yang kesemuanya adalah binatang laut "umum" berukuran raksasa, maka The Abyss justru menampilkan sosok spesies aneh bening yang mampu berubah wujud. Karya sutradara James Cameron (yang kelak sukses menyutradarai film Titanic) dipuji banyak kritikus sebagai film yang fenomenal berkat efek khusus mahluk bawah lautnya yang unik di mana efek yang digunakan Cameron masih terbilang sangat baru dan belum dikenal banyak orang.

Berkat efek khusus fenomenalnya ini, The Abyss berhasil menggondol Oscar di Ajang Academy Awards 1990 untuk kategori Best Visual Effects. Selain itu, secara finansial The Abyss meraih keuntungan finansial jauh di atas kelima film sejenis, di mana dia mendapatkan US$ 90 juta.


28. DARK CITY (1998) VS THE MATRIX VS THE THIRTEENTH FLOOR VS EXISTENZ (1999)
Kisah futuristik dengan cerita yang lumayan ngejelimet pernah secara beruntun beredar di akhir tahun 1998 - pertengahan 1999. Ceritanya nyaris sama, tentang kehidupan paralel di dua dunia yang berbeda.

Film Dark City dirilis 27 Februari 1998 dan merupakan film futuristik bertema dunia paralel pertama yang dirilis. Tidak lama berselang, film bertema sejenis beredar secara beruntun, mulai dari sang legendaris The Matrix (rilis : 31 Maret 1999), The Thirteenth Floor (rilis : 16 april 1999), dan eXistenZ (rilis : 23 April 1999).


Walau mengusung tema dan alur yang mirip, tidak bisa dipungkiri kalau semua film tersebut tidak mampu menandingi The Matrix. Film yang disutradarai The Wachowski Brothers ini menjadi film  eksyen paling keren di masanya.

Meski mengusung cerita yang sangat rumit dan tidak jelas, film ini menjadi legendaris karena banyaknya hal baru yang ditampilkan dalam film ini. Salah satunya yang menjadi trade-mark The Matrix adalah teknik  "Bullet Time" yang menampilkan slow motion 360 derajat. Selain itu, adegan laga dalam film ini pun sangat realistis, berkat arahan koreografi Yuen Wo-ping. Tidak heran jika kemudian The Matrix menjadi film fiksi ilmiah paling laris tahun itu (meraup keuntungan US$ 463 juta; dengan bujet pembuatan film US$ 63 juta).


29. THE ZODIAC (2006) VS ZODIAC VS CURSE OF THE ZODIAC (2007)
Salah satu pembunuh berantai misterius yang sempat menggemparkan Amerika - tepatnya California Utara - adalah Zodiac atau Zodiac Killer. Pembunuh yang melakukan aksi sadisnya sepanjang tahun 1960 - 1970an ini telah membunuh sedikitnya 3 orang pria dan 4 orang wanita. Inspirasi kekejiannya secara "kebetulan" diangkat oleh 3 studio film di waktu yang nyaris bersamaan. Dan terilislah film The Zodiac (produksi THINKFilm, rilis 17 Maret 2006), Zodiac (produksi Paramount Pictures dan Warner Bros, rilis tanggal 2 Maret 2007), dan Curse of The Zodiac (produksi Lionsgate, rilis 15 Mei 2007).

Meski ketiganya terbilang gagal secara finansial saat dirilis, namun bisa dikatakan film Zodiac produksi Paramount & Warner Bros-lah yang kualitasnya paling baik. Selain didukung oleh studio film besar, film tersebut juga didukung oleh para aktor ternama seperti Jake Gyllenhaal, Robert Downey Jr., Anthony Edwards, Brian Cox, dan Dermot Mulroney.  Dengan dukungan seperti itu, tentu saja menjadikan film ini menjadi film papan atas yang menarik minat lebih banyak penonton. Meski demikian, sosok Zodiac Killer tampaknya kurang berkesan di mata banyak orang, sehingga filmnya kurang mendapatkan respon yang positif.  Mungkin juga karena hingga hari ini Zodiac Killers belum tertangkap, sehingga banyak orang enggan menonton film ini karena dinilai sebagai alat propaganda dan "promosi" kekejian pembunuh misterius ini.


30.SURROGATES VS GAMER VS AVATAR (2009)
Tiga film burbujet tinggi dengan tema yang mirip secara kebetulan bertarung di layar lebar tahun 2009 silam. Adalah Surrogates (rilis : 25 September 2009), Gamer (rilis : 16 September 2009), dan Avatar (rilis : 18 Desember 2009) yang sama-sama mengisahkan tentang kehidupan masa depan, di mana manusia hidup dalam dunia virtual. Setiap kejadian yang dialami di dunia virtual, dirasakan juga secara fisik oleh manusia tersebut di dunia nyata.


Dari ketiga film tersebut, Surrogates dan Avatar memiliki kualitas film yang cukup seimbang. Gamer (diperani Gerald Butler dan disutradarai Neveldine / Taylor) cukup kedodoran dari segi tema dan sinematografi sehingga menjadi yang paling buruk diantara ketiga film tersebut, bahkan menjadi film yang paling jeblok dalam perolehan penghasilan, bahkan merugi (diproduksi US$ 50 juta, perolehan finansial US$ 40 juta).


Pada akhir pertarungan, Avatar unggul telak dengan penghasilan mencapai lebih dari US$ 2 juta (dibuat dengan bujet US$ 286 juta). Film hasil kreasi sutradara James Cameron ini terbukti menjadi film terbaik yang unggul dalam banyak hal, terutama teknologi efek khususnya yang sangat realistis. Tidak heran kalau film ini diganjar penghargaan 9 piala Oscar untuk berbagai kategori, termasuk Best Picture, Best Director, Best Art Direction, Best Cinematography, dan Best Visual Effects.

Sedangkan Surrogates (diperani Bruce Willis dan ving Rhimes, serta disutradarai Jonathan Mostow) harus cukup puas menjadi yang kedua dengan perolehan finansial sebesar US$ 122 juta (dari bujet US$ 80 juta).

Baca juga :
30 Film Bertema Identik yang Dirilis di Waktu Nyaris Bersamaan (Part 1) :
http://www.funtertainment-facts.blogspot.com/2013/12/30-film-bertema-identik-yang-dirilis-di.html

30 Film Bertema Identik yang Dirilis di Waktu Nyaris Bersamaan (Part 2) :
http://www.funtertainment-facts.blogspot.com/2013/12/30-film-bertema-identik-yang-dirilis-di_6.html

Comments

  1. tolong dong carikkan film yang mirip"white house down", tapi dari segi seorang ayah yang berjuang menyelamatkan anaknya..... makasi

    ReplyDelete

Post a Comment